Network
Lensa Purbalingga - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan, bahwa bantuan beras lima kilogram dari Kemensos disalurkan untuk pekerja sektor informal di Jawa-Bali yang terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
“Data penerima bantuan beras lima kilogram ini dari usulan pemerintah daerah," kata Mensos Risma di Jakarta, Minggu 18 Juli 2021, seperti dikutip dari laman Setkab.
Menurut Mensos, untuk keperluan pemberian bantuan sosial (bansos) ini, Kemensos telah menyiapkan total 2.010 ton beras.
Dari ketersediaan bansos tersebut, sebanyak 122 pemerintah kabupaten/kota mendapatkan masing-masing 3.000 paket beras dan 6.000 paket untuk enam ibu kota provinsi.
Baca Juga: Korban Tewas Meningkat Menjadi 170 di Jerman dan Belgia
“Nanti penyalurannya juga oleh dinas sosial atau unsur pemda lainnya,” ujarnya.
Risma juga menyebut sederat penerima bantuan beras 5 kilogram, diantaranya pemilik warung makan, pedagang kaki lima, pengemudi ojek, buruh lepas, buruh harian dan karyawan kontrak yang tidak bisa bekerja karena pembatasan aktivitas.
"Mereka adalah masyarakat terdampak pandemi dan tidak terdaftar sebagai penerima tiga jenis bansos, yakni Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) atau Kartu Sembako, dan Bantuan Sosial Tunai (BST),” bebernya.
Baca Juga: Cara Mudah Aktivasi Rekening BSU 2021 untuk Guru Honorer di Link info.gtk.kemdikbud.go.id
Selain itu, Kemensos melalui Perum Bulog juga akan menyalurkan beras masing-masing 10 kilogram kepada 10 juta keluarga penerima manfaat [KPM] PKH dan 10 juta KPM BST.
