Suwuk Anti Peluru Hingga Kerikil Granat, Ini Rahasia Kesaktian KH. Nawawi Mojokerto Dalam Perang Kemerdekaan

- 13 Agustus 2021, 22:47 WIB
Suwuk Anti Peluru Hingga Kerikil Granat, Ini Rahasia Kesaktian KH. Nawawi Mojokerto Dalam Perang Kemerdekaan
Suwuk Anti Peluru Hingga Kerikil Granat, Ini Rahasia Kesaktian KH. Nawawi Mojokerto Dalam Perang Kemerdekaan /Tangkapan Layar/Santrinet

Baca Juga: Rahasia Kesaktian Tongkat Sunan Bonang Ubah Semua Benda Jadi Emas

Ada juga yang menyebut jika sorban Kiai Nawawi mampu menangkis peluru yang keluar dari moncong-moncong senjata tentara sekutu.

"Insya Allah semua itu benar. Beliau (Kiai Nawawi) memang memiliki ilmu yang cukup tinggi. Bahkan tidak ada satupun santrinya yang takut saat kita berperang di berbagai medan pertempuran," jelas sembari mengingat peristiwa itu.

Kendati terkenal memiliki kesaktian yang luar biasa, akan tetapi Kiai Nawawi akhirnya gugur di dalam pertempuran di Dusun Sumantoro, Desa Plumbungan, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo.

Baca Juga: Doa dan Amalan Sholawat dari Habib Luthfi yang Menyamai Seratus Ribu Shalawat, Ini Bacaannya

Kiai Nawawi wafat pada 22 Agustus tahun 1946 usai dihujam bayonet oleh puluhan tentara sekutu yang mengepungnya. Sejumlah pasukan Hizbullah yang datang memberikan bantuan, terlambat menyelamatkan nyawa Kiai Nawawi.

"Jenazah Kiai Nawawi diamankan pasukan Hizbullah menuju ke Stasiun Krian. Kemudian diangkut dengan kereta api ke Stasiun Mojokerto. Tentara sekutu yang membunuh Kiai Nawawi semuanya mati, dibunuh pasukan Hizbullah saat itu," terang Sueb.

Gugurnya Kiai Nawawi seketika menyebar ke seluruh pelosok Mojokerto. Ribuan orang mengantarkan jenazahnya menuju ke peristirahatan terakhir TPU Mangunrejo di Dusun Losari, Desa Sidoharjo, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto.

Baca Juga: Rahasia Ke 'Alim' an Gus Najih Maimoen yang Harus diteladani para Santri

Atas jasa besarnya, nama Kiai Nawawi diabadikan menjadi salah satu nama jalan di Kota Mojokerto, berdasarkan Keputusan DPRD Kota Mojokerto No 8/DPRD/67 tanggal 30 Maret 1967.

Halaman:

Editor: Teguh Priyatno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah