Lensa Purbalingga - Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengapresiasi kebijakan Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo untuk merekrut pegawai KPK yang tidak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) menjadi ASN Polri.
Ferdinand Hutahaen menyampaikan apresiasinya di akun Twitter miliknya @FerdinandHaean3, pada Rabu, 29 September 2021.
"Sy apresiasi Pak @jokowi dan Kapolri dlm strategi ini," tulis Ferdinand Hutahaean, pada 29 September 2021, dikutip dari akun Twitternya @Ferdinand Haean3.
Menurut Ferdinand Hutahaean, keputusan presiden merupakan wujud belas kasih, sekaligus untuk menguji ketulusan dari 56 pegawai KPK dalam pengabdiannya kepada negara sebagai seorang ASN di Polri.
Baca Juga: Soal Kontroversi 56 Pegawai KPK yang Tidak Lolos TWK, Mahfud MD: 'Bisa Diakhiri'
"Ini adalah belas kasih & akan menguji apkh Novel dkk tulus mau mengabdi pd negara atau mrk hanya ingin MENGUASAI @KPK_RI DEMI POLITIK," katanya.
"Sbg ASN Polri mrk tak punya kewenangan. Blm tentu mrk terima," imbuhnya.
Sebelumnya, Kapolri Listyo Sigit menyampaikan keinginannya untuk menarik 56 pegawai KPK yang gagal lolos TWK tersebut sebagai ASN untuk memperkuat Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Ditpikor) Bareskrim Polri.
"Karena itu kami berkirim surat kepada Pak Presiden untuk memohon terhadap 56 orang yang melaksanakan tes TWK yang tidak lulus di tes dan tak dilantik ASB KPK untuk bisa kita tarik kemudian dan rekrut jadi ASN Polri," kata Listyo Sigit di konferensi pers persiapan PON XX Papua yang disiarkan Divisi Humas Polri, Selasa 28 September 2021.