"Itu dijadikan satu, dijadikan TNI, jadi TNI sedari sejak awal memang harus berdamai dengan politik. Karena dia harus menyatukan politik," ujar Agus.
Baca Juga: Warganet: Ganjar Pranowo dan Syahrul Yasin Limpo Cocok jadi Capres Cawapres 2024
Jadi, menurut Agus tentara dalam hal ini TNI gaya bersatu dengan rakyat pada saat berperang.
"Nah, waktu perang itu memang menyatu dengan rakyat, waktu perang. Prinsip perang gerilya kan, antara ikan dan air. Tetapi, setelah menjadi demokrasi, setelah merdeka, rakyat itu punyanya presiden," kata Agus menjelaskan.
Baca Juga: Bupati Tiwi: Pertumbuhan Ekonomi Purbalingga 2022 Ditargetkan di Kisaran 4,5-5,5 Persen
Dengan demikian, masih menurut Agus rakyat itu menjadi tanggung jawab pemerintah dan lembaga sipil lainnya.
"Rakyat itu punyanya yang dipilih oleh rakyat memenangkan pilpres, pemilu. Kepala daerah, presiden. Jadi, rakyat itu lebih dekat dengan Bu Khofifah daripada dengan panglima. Mengapa? Panglima TNI tidak pernah dipilih oleh rakyat," kata Agus.***(TM)