Lensa Purbalingga - Pada akhir tahun 2016 terdapat serangan misterius, dengan 90 orang dirawat dan anak usia 12 tahun meninggal.
Pejabat Rusia kemudian mengidentifikasi kasus tersebut sebagai kasus infeksi anthrax dan infeksi ini berasal dari rusa.
Masalahnya, tidak ada kasus terinfeksi anthrax selama 70 tahun kebelakang. Untuk mengetahui penyebeb dari kasus anthrax ini, peneliti meneliti lapisan permafrost.
Baca Juga: Dulu Kerap Mendengar Lapisam Ozon Berlubang, Kenapa Saat Ini Kita Jarang Mendengarnya?
Permafrost yaitu lapisan es yang tetap dingin dan keras walaupun musim panas tengah berlangsung. Karena, tidak pernah meleleh lapisan ini seperti kulkas kita.
Saat tanaman dan hewan mati, mereka akan terkubur didalam lapisan permafrost, membeku. Bayangkan berapa banyak hewan dan tanaman yang terkubur selama ribuan tahun ini.
Namun pemanasan global mengubah semuanya. Lapisan permafrost yang membeku selama ribuan tahun mulai meleleh.
Baca Juga: Klasemen Sementara Perolehan Medali SEA Games 2021, per 20 Mei 2022: Indonesia Aman di 5 Besar!
Hal ini membuat apa yang terkubur didalamnya mulai membusuk. Pembusukan ini melepaskan CO2 dan metana. Tidak hanya itu, bakteri, virus, dan mikroorganisme lain yang ikut tertimbun mulai muncul kepermukaan.
Ilmuan memperkirakan hal tersebut yang menyebabkan anthrax muncul kepermukaan.