Baca Juga: Kapan Hari Raya Idul Adha 2022, Ini Penjelasan Kemenag
Ia menuturkan, istilah slow fashion dan upcycle menjadi prinsip utama yang dibawa Setali dalam menghasilkan tiap kreasinya.
Selain bertujuan untuk mengolah limbah pakaian, mereka juga berupaya untuk meningkatkan mata pencaharian orang-orang yang turut membantu produksi dan pengolahan limbah pakaian tersebut.
Baca Juga: Masih ingat Jhony Van Beukering Mantan Timnas Indonesia, Begini Nasibnya Sekarang
Setiap orang dapat berkontribusi dengan menyumbangkan pakaian bekas mereka yang kemudian dapat digantikan oleh barang daur ulang yang lain.
“Setiap pembelian hasil produk daur ulang akan dimanfaatkan untuk memberdayakan para pengrajin lokal dan komunitas penjahit lewat pelatihan dan berbagai kegiatan peningkatan keterampilan," kata Andien.***