Menuju Era Tatanan Baru Harus Didukung Adanya Inovasi dari Pemerintah Daerah

- 22 Juni 2020, 17:00 WIB
MENTERI Dalam Negeri Tito Karnavian.* /ANTARA
MENTERI Dalam Negeri Tito Karnavian.* /ANTARA /Tim Lensa Purbalingga/

Lensa Purbalingga - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan upaya adaptasi masyarakat menuju era tatanan baru di tengah pandemi COVID-19 harus didukung dengan adanya inovasi dari berbagai pihak, termasuk pemda.

Menurutnya, rencana inovasi tersebut dapat dijadikan persiapan atau prakondisi bagi masyarakat dalam menuju tatanan kehidupan baru atau new normal life.

"Sebagai sesuatu yang baru, maka tatanan baru ini perlu tahap pengenalan atau prakondisi agar seluruh masyarakat siap dan mampu beradaptasi. Prakondisi ini dilakukan dengan membuat protokol kesehatan dalam berbagai sektor kehidupan dan melakukan simulasi-simulasi," kata Tito dalam sambutannya yang disiarkan langsung dari Gedung Kemendagri Jakarta, Senin, 22 Juni 2020.

Baca Juga: Nganggur 3 Bulan, Pelaku Seni Purbalingga Minta Kelonggaran Gelar Kegiatan Kesenian dan Kebudayaan

Baca Juga: 14 ODKB Terima Bantuan Rp300.000 per Bulan di Purbalingga

Inovasi dalam menerapkan protokol kesehatan itu dilakukan karena belum ditemukan vaksin dan obat terhadap penyakit akibat COVID-19, serta adanya prediksi berbagai ahli dan peneliti kesehatan dunia bahwa pandemi masih akan berlangsung dalam beberapa tahun ke depan.

Oleh sebab itu, Kementerian Dalam Negeri memberikan dana inovasi daerah (DID) sebesar Rp168 miliar kepada 84 pemerintah daerah yang memiliki rencana program inovasi berupa simulasi protokol kesehatan dalam pelayanan publik di tengah pandemi COVID-19.

"Tujuannya adalah agar terjadi gerakan nasional kebersamaan, beradaptasi pada tatanan baru tersebut. Peran pemda menjadi sangat penting karena 548 pemda, baik di tingkat provinsi, kabupaten maupun kota, bersentuhan langsung dengan masyarakat di daerah masing-masing," ujarnya, seperti dikutip lensapurbalingga.com dari antaranews, pada Senin 22 Juni 2020.

Baca Juga: Personel Polres Karanganyar Diserang Orang Tak Dikenal, Ini Pernyataan Kapolda Jateng

Baca Juga: Masih Menunggu Rekomendasi, Obyek Wisata Owabong Dibuka dengan Cara Simulasi.

Sebelumnya, program inovasi berupa simulasi penerapan protokol kesehatan di tujuh sektor, yaitu pasar tradisional, pasar modern, hotel, restoran, tempat wisata, transportasi publik dan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) telah dilombakan sejak 29 Mei 2020, dan diikuti oleh 460 daerah yang mengirimkan total 2.517 video.

Penilaian dalam lomba inovasi tersebut dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perdagangan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dan Badan Nasional Penanggulangan Perbatasan (BNPP).

Tito menyampaikan, berdasarkan hasil penilaian, maka diperoleh 84 pemenang untuk kategori provinsi, kota, kabupaten dan kabupaten tertinggal.

Baca Juga: Terdampak Covid-19, Pembudidaya Ikan Cupang di Kediri Manfaatkan Media Online dalam Pemasarannya

"Untuk pemenang pertama, setiap kategori dan setiap klaster daerah, diberikan DID sebesar Rp3 miliar, pemenang kedua Rp2 miliar dan pemenang ketiga Rp1 miliar. Sehingga total terdapat 84 pemenang dengan total Rp168 miliar," bebernya.

Hadiah berupa uang tunai dan piagam penghargaan diserahkan secara langsung kepada 84 pemenang lomba oleh Mendagri Tito Karnavian di Gedung Sasana Bakti Praja Kemendagri Jakarta, Senin 22 Juni 2020.

Dalam acara penyerahan hadiah tersebut, hadir pula Menteri Kesehatan Agus Terawan, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Fase New Normal, Pemerintah Tetap akan Perpanjang BLT, Mensos: Hanya untuk Tambahan

Berikut daftar pemda peraih penghargaan dan hadiah uang berupa DID:

Sektor Pasar Tradisional
Tingkat provinsi: I Bali, II Sulawesi Selatan, III Lampung.
Tingkat kota: I Bogor, II Semarang, III Palembang.
Tingkat kabupaten: I Banyumas, II Lumajang, III Semarang.
Tingkat kabupaten tertinggal: I Lembata, II Seram Bagian Barat, III Pesisir Barat.

PEMDA Banyumas meraih penghargaan dan hadiah uang berupa DID./humasBms
PEMDA Banyumas meraih penghargaan dan hadiah uang berupa DID./humasBms

Sektor Pasar Modern

1. Tingkat provinsi: I Jatim, II Lampung, III Yogyakarta.

2. Tingkat kota: I Bogor, II Sukabumi, III Semarang.

3. Tingkat kabupaten: I Aceh Tamiang, II Kebumen, III Tulungagung.

4. Tingkat kabupaten tertinggal: I Seram Bagian Barat, II Belu, III NIas.

Sektor Restoran

1. Tingkat provinsi: I Lampung, II Yogyakarta, III Jambi.

2.Tingkat kota: I Bogor, II Tangerang, III Jambi

3. Tingkat kabupaten: I Trenggalek, II Tabalong, III Lumajang.

4. Tingkat kabupaten tertinggal: I Sumba Barat Daya, II Sumba Barat, III Seram Bagian Barat.

Baca Juga: Jepang Cabut Larangan Perjalanan Domestik

Sektor Hotel 

1. Tingkat provinsi: I Jambi, II Kaltara, III Sulsel.

2. Tingkat kota: I Pekanbaru, II Surabaya, III Semarang.

3. Tingkat kabupaten: I Trenggalek, II Kebumen, III Sintang.

4. Tingkat kabupaten tertinggal: I Sumba Barat Daya, II Seram Bagian Barat, III Tojo Una-una.

Sektor Tempat Wisata 

1. Tingkat provinsi: I Jateng, II Jatim, III Sulsel.

2. Tingkat kota: I Semarang, II Bogor, III Pare-pare.

3. Tingkat kabupaten: I Sintang, II Gunung Kidul, III Trenggalek.

4. Tingkat kabupaten tertinggal: I Sigi, II Rote Ndao, III Seram Bagian Barat.

Baca Juga: Kerjasama BPS dan Jajaran Pemda Purbalingga akan Berlanjut pada Sensus Penduduk secara Offline

Sektor Transportasi Umum 

1. Tingkat provinsi: I Jawa Tengah, II Bali, III Kalimantan Tengah.

2. Tingkat kota: I Bengkulu, II Banda Aceh, III Semarang.

3. Tingkat kabupaten: I Sintang, II Tegal, III Tapanuli Utara.

4. Tingkat kabupaten tertinggal: I Jayawijaya, II Seram Bagian Barat, III Kepulauan Sula.***

Editor: Henoh Prastowo

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah