Network
Lensa Purbalingga - Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Makassar, Mustari menyampaikan, korban jiwa akibat bencana banjir bandang yang terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan, bertambah menjadi 16 orang, sedangkan 23 lainnya masih dalam pencarian.
"12 dari 16 jenazah warga yang meninggal dunia akibat bencana banjir bandang di Luwu Utara sudah berhasil diidentifikasi dan empat lainnya masih dalam proses identifikasi," kata Mustari di Makasar.
Ia juga menyampaikan, bencana banjir bandang juga mengakibatkan 10 orang terluka sehingga harus menjalani perawatan di RSUD Andi Djemma di Masamba.
Selain itu banjir bandang juga memaksa 156 keluarga yang terdiri atas 655 orang mengungsi.
Baca Juga: Banjir di Luwu Utara, 5 Orang Meninggal Dunia
Baca Juga: Presiden Akan Bubarkan 18 Lembaga Negara, Moeldoko: OJK Tidak Termasuk yang Akan Dibubarkan
Baca Juga: Dua Pelaku Penganiayaan Warga Desa Lamongan di Bekuk Polisi
"Hari ini tim akan kembali melakukan pencarian korban dan berkoordinasi dengan tim gabungan penanggulangan bencana di Luwu Utara," kata Mustari, seperti dikutip lensapurbalingga.com dari Antara, Rabu 15 Juli 2020.
Sementara menurut BPBD Kabupaten Luwu Utara, hujan deras menyebabkan air Sungai Masamba, Sungai Rongkang, dan Sungai Radda meluap dan menimbulkan banjir pada Senin 13 Juli 2020 malam.
Banjir menyebabkan permukiman warga tergenang di Kecamatan Masamba, Sabbang, Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke, dan Malangke Barat.
Sebanyak 223 unit rumah rusak parah akibat bencana banjir bandang yang menerjang di sejumlah kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan.
Data sementara, jumlah rumah hanyut sebanyak 10 unit, dan rumah yang tertimbun pasir bercampur lumpur dan air sebanyak 213 unit.***
