Pengamat Menilai Film Dirty Vote Tayang di Masa Tenang Dijadikan Propaganda Politik

- 12 Februari 2024, 20:21 WIB
Tangkapan layar, Pengamat Nilai Film Dirty Vote Tayang di Masa Tenang Dijadikan Propaganda Politik Mendegradasi Paslon Tertentu.
Tangkapan layar, Pengamat Nilai Film Dirty Vote Tayang di Masa Tenang Dijadikan Propaganda Politik Mendegradasi Paslon Tertentu. /Instagram.

Lensa Purbalingga - Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin menilai, kemunculan film dokumenter berjudul Dirty Vote, sengaja ditayangkan saat masa tenang kampanye diduga untuk dijadikan propaganda politik mendegradasi paslon tertentu untuk kepentingan elektoral di Pilpres 2024.

"Kelihatannya Film Dirty Vote ini ya dipublish sengaja di masa tenang, kelihatan untuk mendegradasi, untuk menghajar kubu yang lain, kelihatannya seperti itu,” kata Ujang, Senin 12 Februari 2024.

Degradasi yang dimaksud adalah, berniat menurunkan elektabilitas paslon Prabowo-Gibran yang saat ini menjuarai pasar elektabilitas di berbagai survei, bahkan memiliki potensi menang sekali putaran. 

"Yang tadi elektabilitasnya tinggi, ingin diturunkan, sehingga yang lain bisa naik elektabilitasnya," jelas Ujang.

Menurutnya, skenario yang dibuat dalam film tersebut seolah ada kecurangan dari kubu paslon tertentu. Padahal menurutnya, belum tentu ada kecurangan, sebab kecurangan pemilu bisa dilakukan oleh siapapun yang tidak dari kubu tertentu.

"Memang kelihatannya ada skenario ya yang ingin menuduh kecurangan kepada pihak tertentu, padahal belum tentu juga curang," ujarnya.

"Karena yang saya lihat ya, kecurangan itu bisa dilakukan oleh siapapun, oleh semua peserta pemilu, tidak oleh kubu tertentu," tandas Ujang.

Baca Juga: Seorang Laki Laki di Kebumen Ditemukan Meningga Dunia di Tengah Jalan

Sementara itu, Direktur P3S, Jerry Massie menilai film Dirty Vote tidak tepat ditayangkan di masa tenang Pemilu 2024. Hal itu menguatkan dugaan bahwa film tersebut digunakan sebagai propaganda politik untuk menjelekkan paslon tertentu, dalam hal ini Prabowo-Gibran. 

Dari satu sisi, Jerry menyimak dalam film itu diduga menyerang paslon Prabowo-Gibran. Secara implisit dan implikasinya negatif terhadap Prabowo.

Halaman:

Editor: Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x