Ketua Panitia AN SMP Negeri 2 Purbalingga: Asesmen Nasional Bukan Penentu Kelulusan Siswa

6 Oktober 2021, 11:55 WIB
Ketua Panitia Asesmen Nasional SMP Negeri 2 Purbalingga, Eny Kustiyah . /Kurniawan./

Lensa Purbalingga - Asesmen Nasional (AN) sebagai program untuk mengembangkan mutu satuan pendidikan bukan syarat penentu kelulusan siswa.

Ketua Panitia AN SMP Negeri 2 Purbalingga, Eny Kustiyah mengatakan, tujuan utama AN adalah untuk menghasilkan profil sekolah.

Baca Juga: Makin Serius Menyongsong Liga 3, Askab PSSI Purbalingga Rekrut Mantan Pelatih Timnas U-19 untuk Puslat

AN ini sama sekali tidak ada hubungan dengan kelulusan siswa. AN adalah proses untuk melihat profil mutu sekolah.

"Sedangkan proses kelulusan ditentukan, 40% dari nilai rerata raport semester 1-6 dan 60 % dari ujian sekolah. Untuk menentukan ujian sekolah, ada ujian tertulis dan praktek. Sesuai kesepakatan dari MKKS SMP,” katanya Selasa 5 Oktober 2021.

Baca Juga: Ini Daftar Sekolah di Purbalingga yang Akan Melaksanakan Simulasi PTM Terbatas Besok Rabu 6 Oktober 2021

Secara teknis, Asesmen Nasional dilakukan dengan cara menunjuk 45 orang siswa inti dan 5 orang cadangan mengikuti AN. Mereka dipilih secara acak oleh Kemendikbud Ristek.

“Jadi yang menentukan sampling peserta itu dari Kemendikbud Ristek, bukan dari sekolah yang bersangkutan,” katanya.

Baca Juga: Simulasi PTM Terbatas SMP Negeri 1 Purbalingga Dilaksanakan Besok

Eny mengatakan, sekolah tidak melakukan persiapan khusus untuk melaksanakan Asesmen Nasional ini.

"Pihak sekolah hanya memberikan edukasi wawasan pengetahuan seputar AN kepada para orang tua peserta.," kata Eny.

“Kita jelaskan kepada orang tua peserta, mengapa anaknya dipilih, untuk apa dan bagaimana melaksanakannya,” imbuhnya.

Baca Juga: Postingan Arisha Puteri Braling Polisi Bawa Tumpeng keKoramil Kutasari Purbalingga Dibanjiri Komentar Warganet

SMP Negeri 2 Purbalingga sendiri, lanjutnya, pelaksanaan Asesmen Nasional memilih menggunakan metode semi online.

Hal ini dipilih demi menghindari sejumlah kendala jika dilaksanakan secara full online.

Baca Juga: Ketua MKKS SMP Purbalingga: Asesmen Nasional Cara Baru Menakar Mutu Lembaga Pendidikan

Berdasarkan pengalaman saat simulasi yang sudah dilakukan, ternyata dijumpai beberapa kekurangan.

“Semi online dianggap mungkin lebih baik. Walaupun memang, laporannya itu tidak dapat langsung diterima. Berbeda kalau online, hasilnya langsung dapat diterima pada saat dilaksanakan kegiatan,” ungkapnya.***(TM)

Editor: Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler