Kolonel Sugiono, Pahlawan Revolusi Putra Kelahiran Gunung Kidul

28 September 2022, 10:40 WIB
Kolonel Sugiono, Pahlawan Revolusi Putra Kelahiran Gunung Kidul /

Lensapurbalingga - Gerakan 30 September PKI atau G30S/PKI merupakan peristiwa kelam dalam lembaran sejarah bangsa Indonesia.

Pada tanggal tersebut, kelompok pendukung Partai Komunis Indonesia berusaha melakukan kudeta.

Gerakan tersebut terjadi bukan hanya di Jakarta saja tetapi juga di Yogyakarta. Akibat gerakan PKI tersebut 10 orang yang terdiri dari beberapa perwira tinggi Angkatan Darat menjadi korban keganasan PKI.

Baca Juga: SMK Negeri 1 Karangjambu Belum Punya Gedung Sekolah, Pemkab Purbalingga Siapkan Lahan 1 Hektar

Mereka menculik beberapa perwira tinggi militer dengan tuduhan hendak melakukan kudeta. Para korbannya yang kemudian disebut sebagai pahlawan revolusi

Pemerintah kemudian dianugerahi gelar Pahlawan Revolusi serta juga sebagai Pahlawan Nasional. Siapa saja mereka? Diantaranya adalah Kolonel Sugiono

Nama lengkapnya adalah Sugiono Mangunwiyoto. Beliau dilahirkan di Gunung Kidul Yogyakarta pada tanggal 12 Agustus 1926.

Setelah menyelesaikan sekolahnya, Sugiono tertarik menjadi seorang guru namun hal tersebut gagal karena Jepang menguasai Indonesia.

Baca Juga: 14 Tahun SMK Negeri 1 Karangjambu Belum Miliki Gedung Sekolah, Ini Tanggapan Sekda Purbalingga

Di masa kependudukan Jepang, Ia memilih bergabung dengan PETA (Pembela Tanah Air) dengan posisi komandan regu berpangkat sersan.

Setelah Indonesia merdeka, Sugiono bergabung dengan BKR (Badan Keamanan Rakyat) dengan posisi Komandan Seksi I Kompi 2 Batalyon 10 Resimen III di Yogyakarta.

Sugiono juga ikut andil dalam peristiwa Serangan Umum 1 Maret bersama dengan Letnan Kolonel Soeharto.

Pasca pengakuan kedaultan Indonesia oleh Belanda, Sugiono naik pangkat sebagai kapten menajdi komandan kompi 4 Batalyon 411 Brigade C di Purworejo.

Ia diketahui turut andil dalam pembentukan satuan Yon Banteng Raiders yang kala itu dibentuk oleh Jenderal Ahmad Yani.

Baca Juga: Purbalingga Mulai Kembangkan Motor Listrik, Desember Targetkan Produksi 3 Unit

Ia sempat menjadi komandan kompi Banteng Raiders dengan pangkat Kapten Infantri dan kemudian naik menjadi Mayor.

Tahun 1960an, Sugiono sudah menjabat sebagai Kodim di Pati dan kemudian naik jabatan menjadi komandan korem di Yogyakarta dengan pangkat Letnan Kolonel.

Inilah jabatan terakhirnya sebelum ia diculik oleh pasukan pemberontak ‘Gerakan 30 September’.

Kolonel Sugiono diculik bersama atasannya Brigjen Katamso Darmokusumo oleh pasukan yang dipimpin oleh Mayor Mulyono.

Baca Juga: Purbalingga Mulai Kembangkan Motor Listrik, Desember Targetkan Produksi 3 Unit

Pasukan tersebut mendukung Gerakan 30 September PKI. Kolonel Sugiono yang kala itu berkunjung ke rumah atasannya ikut diculik dan dibawa ke Kentungan, Utara Yogyakarta.

Disana ia bersama Brigjen Katamso Darmokusumo dieksekusui oleh Sertu Alif Toyo dengan cara dihamtam menggunakan kunci mortir seberat 2 kilogram.

Setelah tewas, jasad Kolonel Sugiono bersama Brigjen Katamso dikubur dan baru ditemukan setelah tiga minggu kemudian.

Kolonel Sugiono kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara Yogyakarta.

Setelah itu, ia kemudian dianugerahan gelar Pahlawan Revolusi oleh Pemerintah Indonesiia.

 

 

Editor: Teguh Priyatno

Tags

Terkini

Terpopuler