Atasi Learning Loss, Kemendikbudristek Perkuat Kurikulum Merdeka

- 11 April 2022, 10:55 WIB
Kemendikbudristek  Perkuat Kurikulum Merdeka
Kemendikbudristek Perkuat Kurikulum Merdeka /Teguh Priyatno/

Lensa Purbalingga - Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Anindito Aditomo menegaskan, untuk mengatasi persoalan hilangnya pembelajaran (learning loss) dan mengurangi kesenjangan pembelajaran, penting untuk menghadirkan kurikulum yang lebih sederhana dan mendalam.

“Kurikulum Merdeka berfokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Hal ini dilakukan sebagai upaya mengatasi krisis pembelajaran semakin bertambah parah karena pandemi Covid-19,” katanya seperti dikutip dari laman Kemendikbudristek, Senin 11 April 2022

Baca Juga: Pria di Purbalingga Terjun ke Sumur, Ternyata Ini Penyebabnya

Ia menerangkan, melalui penerapan kurikulum ini tenaga pendidik dan peserta didik akan lebih merdeka.

Bagi peserta didik tidak ada program peminatan di SMA. Peserta didik memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya.

Sedangkan bagi guru, mereka akan mengajar sesuai tahapan capaian dan perkembangan peserta didik.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Senin 11 April 2022: Scorpio Tergoda? Pisces Perlu Alihkan Perhatian

 Lalu, sekolah memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.

“Di Kemendibudristek banyak kebijakan strategis yang sudah dan akan diluncurkan oleh Mendikbudristek, dan semuanya itu bertujuan untuk mentransformasi pembelajaran di sekolah-sekolah,” ungkapnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok 11 April 2022: Libra Kendalikan Pikiran, Aquarius Tumbuhkan Kesabaran

Anindito memaparkan, meskipun program yang diluncurkan Kemendikbudristek bermacam-macam, muaranya adalah menciptakan sekolah yang aman, nyaman, toleran, dan inklusif, di mana peserta didik bisa tumbuh dan berkembang secara baik untuk mengembangkan kompetensi dan karakter mereka.

“Kita tidak ingin lagi sekadar menyediakan atau menampung anak-anak di sekolah. Kita ingin memastikan setelah mereka masuk sekolah mereka punya pengalaman yang bermakna untuk masa depan mereka,” pungkasnya.

 

 

Editor: Teguh Priyatno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah