Ajun Inspektur Polisi Karel Satsuit Tubun, Pahlawan Revolusi Putra Kelahiran Maluku Tenggara

- 28 September 2022, 11:05 WIB
Ajun Inspektur Polisi Karel Satsuit Tubun, Pahlawan Revolusi Putra Kelahiran Maluku Tenggara
Ajun Inspektur Polisi Karel Satsuit Tubun, Pahlawan Revolusi Putra Kelahiran Maluku Tenggara /

Lensapurbalingga - Gerakan 30 September PKI atau G30S/PKI merupakan peristiwa kelam dalam lembaran sejarah bangsa Indonesia.

Pada tanggal tersebut, kelompok pendukung Partai Komunis Indonesia berusaha melakukan kudeta.

Gerakan tersebut terjadi bukan hanya di Jakarta saja tetapi juga di Yogyakarta. Akibat gerakan PKI tersebut 10 orang yang terdiri dari beberapa perwira tinggi Angkatan Darat menjadi korban keganasan PKI.

Baca Juga: SMK Negeri 1 Karangjambu Belum Punya Gedung Sekolah, Pemkab Purbalingga Siapkan Lahan 1 Hektar

Mereka menculik beberapa perwira tinggi militer dengan tuduhan hendak melakukan kudeta. Para korbannya yang kemudian disebut sebagai pahlawan revolusi

Pemerintah kemudian dianugerahi gelar Pahlawan Revolusi serta juga sebagai Pahlawan Nasional. Siapa saja mereka? Diantaranya adalah Ajun Inspektur Polisi Karel Satsuit Tubun

Karel Satsuit Tubun dilahirkan pada tanggal 14 Oktober 1928 di Maluku Tenggara. Ia diketahui merupakan polisi pertama yang menjadi Pahlawan Nasional.

Setelah menyelesaikan sekolahnya, Karel Satsuit Tubun kemudian mendaftar sebagai seorang polisi. Ia kemudian diterima dan mengikuti pendidikan kepolisian.

Lulus pendidikan, KS Tubun ditugaskan di Satuan Brimob Ambon dengan pangkat Agen Polisi Kelas Dua.

Baca Juga: 14 Tahun SMK Negeri 1 Karangjambu Belum Miliki Gedung Sekolah, Ini Tanggapan Sekda Purbalingga

Setelah itu ia ditugaskan ke Jakarta. Pangkat KS Tubun pun naik menjadi Agen Polisi Kelas Satu.

Karel Satsuit Tubun atau KS Tubun diketahui ikut berpartisipasi dalam operasi militer Dwikora dalam rangka pembebasan Irian Barat dari tangan Belanda.

Operasi selesai, ia kemudian naik pangkat sebagai Brigadir Polisi dan ditugaskan mengawal rumah Wakil Perdana Menteri Dr. J Leimena di Jakarta.

Karel Satsuit Tubun gugur ditembak oleh pasukan Cakrabirawa yang kala itu hendak menculik Panglima Angkatan Darat Jenderal A.H Nasution.

Karel Satsuit Tubun yang kala itu sedang tidur, terbangun mendengar suara gaduh. Ia mengira temannya sedang membangunkannya.

Baca Juga: Purbalingga Mulai Kembangkan Motor Listrik, Desember Targetkan Produksi 3 Unit

Namun ternyata orang lain. Dengan sigap Karel Satsuit Tubun mencoba mengambil senjata dan melakukan perlawanan.

Namun karena perlawanan yang tidak seimbang yaitu 1 banding 8, Karel Satsuit Tubun tewas setelah beberapa peluru dari pasukan Cakrabirawa menembus tubuhnya.

Jasad Karel Satsuit Tubun kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Pemerintah Indonesia melalui Presiden Sokarno memberikan gelar Pahlawan Revolusi dan diakui juga sebagai Pahlawan Nasional kepada Karel Satsuit Tubun. Pangkatnya juga dinaikkan secara Anumerta menjadi Ajun Inspektur Dua Polisi.

 

 

Editor: Teguh Priyatno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x