Lensa Purbalingga - Salah satu pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) Parisem (40) warga Desa Patimuan Cilacap mulai membuka kembali usahanya yang telah berhenti dua tahun lalu. Meskipun di masa pandemi Covid-19, ia mencoba dengan modal kecil untuk menambah penghasilan sehari-hari.
Satu bulan berjalan, ibu tiga anak ini mampu memproduksi 7 sampai 10 keset per hari, yang disetorkan kepada pengepul di Pangandaran, Jawa Barat dengan harga Rp12 ribu satu itemnya.
Ia mengaku, hasil penjualan keset tersebut, hanya cukup untuk kebutuhan makan saja.
Baca Juga: 6 Jenis Bantuan Pemerintah di Tengah Pandemi
Baca Juga: Kades Purbasari Tolak Bantuan JPS Kabupaten
Baca Juga: Robert Pattinson Positif Covid-19, Syuting Film The Batman Dihentikan Sementara
"Hasilnya tidak sesuai harapan, apa lagi saya kesulitan menjualnya. Tapi Saya sadari, pandemi ini memang sangat berdampak sekali," katanya, Jumat 4 September 2020.
"Mengawali usaha ini saja dengan modal pas-pasan, itupun buat kesibukan, ketimbang tidak melakukan apa-apa," ungkapnya.
Selain itu, persaingan usaha di daerahnya cukup tinggi. Ada lima pelaku pengusaha rumahan sejenis, memproduksi skala besar. Hal itu membuat Parisem harus mengatur strategi pemasaran.
Baca Juga: Buruan Daftar! Kartu Prakerja Gelombang 7 Dibuka 3 September
Baca Juga: Kerap Buat Pernyataan Kontroversial, Fadli Zon Minta Presiden Jokowi Ganti Menteri Agama
Baca Juga: BLT Rp600 Ribu bagi Pekerja akan Terus Berlajut
Terlepas dari itu, orang yang menjadi pesaing usahanya, semua belajar darinya. Mulai dari bahan kain perca berkualitas dan metode menjahit hingga pangsa pasar penjualan.
Sampai saat ini, dia selalu berikhtiar mencari solusi untuk kembali bangkit dalam usahanya. Parisem juga berharap ada perhatian pemerintah memperhatikan permodalan UKM skala kecil.***