Ini 3 Saran WHO Makanan Untuk Bayi Baru Lahir dari Umur 0-6 Bulan

17 Juni 2022, 02:28 WIB
Ilustrasi, Ini 3 Saran WHO Makanan Untuk Bayi Baru Lahir dari Umur 0-6 Bulan. /Pixabay.

Lensa Purbalingga – Pernah lihat bayi berumur kurang dari 6 bulan sudah diberi buah atau bubur? Atau kamu salah satunya?

Tahu nggak sih pada 6 bulan pertama, bayi akan mudah terinfeksi penyakit penyakit pencernaan. untuk itu ASI dapat mencegah infeksi penyakit tersebut.

Baca Juga: Ini 5 Aktris dan Aktor Korea Selatan Selalu Memerankan Tokoh Yang Sama

Nah, mungkin kalian bertanya-tanya ada apa hubungannya dengan pemberian makan bayi pada 6 bulan pertama?

Sistem pencernaan bayi pada 6 bulan pertama belum bekerja secara sempurna. Sehingga, makanan tidak akan dicerna.

Berbeda dengan ASI, nutrisi ASI berbentuk cair sehingga pencernaan bayi tidak perlu bekerja secara ekstra untuk mendapatkan nutrisi.

Baca Juga: Ini 8 Cara Mengenal Diri Sendiri Supaya Jadi Lebih Bijaksana

Selain itu, walaupun makanan yang kita berikan sudah dimasak, kita tidak bisa menjamin makanan tersebut terbebas dari bakteri atau kuman.

Setelah kita belajar tentang bahaya memberikan makanan padat pada bayi berumur kurang dari 6 bulan, kita akan belajar tentang manfaat pemberian ASI Bagi ibu dan anak.

Baca Juga: Susu Formula Jadi Pilihan Lebih dari Setengah Persen Ibu-Ibu di Seluruh Dunia, WHO Cemaskan Ini....

Pemberian ASI pada 1 jam pertama setelah kelahiran akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi dan menghindarkan bayi dari infeksi dan memperbesar kemungkinan hidup.

Bayi baru lahir sangat mudah terserang diare, dan terinfeksi. Kemungkianna terkena diare dan terinfeksi penyakit lain lebih tinggi jika anak tidak diberikan ASI eksklusif.

ASI dapat memenuhi lebih dari setengah kebutuhan nutrisi harian anak umur 6-12 bulan, dan 1/3 dari nutrisi harian anak umur 12-23 bulan.

Baca Juga: Pembangunan Jembatan Merah Purbalingga Rugikan Negara Miliaran, Polisi Sudah Periksa PPK dan Kontraktor

Selain itu, ASI merupakan sumber nutrisi dan energi utama saat anak sakit dan menurunkan resiko kematian anak yang terkena malnutrisi.

Anak dan remaja yang mendapatkan ASI eksklusif akan terhindar dari obesitas. Kabar baiknya, mereka juga memiliki skor tinggi pada tes kecerdasan, dan rajin berangkat sekolah.

Anak yang diberi ASI akan memiliki kemungkinan mendapatkan gaji yang lebih tinggi saat dewasa.

Baca Juga: Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling Kabupaten Purbalingga Hari, Jumat 17 Juni 2022

Hai ini disebabkan oleh pemberian ASI akan mengurangi pengeluaran bulanan. Sehingga, uang untuk membeli susu formula dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga.

Barapa lama ASI diberikan juga berperan besar terhadap kesehatan dan kesejahteraan ibu lho. Semakin lama ASI diberikan maka, seorang ibu dapat terhindar dari kanker payudara dan ovarium.

Kabar baiknya, pemberian ASI saat bayi berusia 0-6 bulan berfungsi sebagai kontrasepsi alami. Saat memberikan ASI, produksi hormon terhambat yang menyebabkan ibu tidak akan mengalami menstruasi.

Baca Juga: Berikut Tips Penyimpanan Bahan Makanan Dalam Kulkas Agar Awet dan Tahan Lama

Kontasepsi alami ini dikenal dnegan the Lactation Amenorrhoea Method.

Namun, pada kenyataannya menurut survei WHO pada periode tahun 2015-2020 persentase bayi umur 0-6 bulan yang diberi ASI eksklusif hanya 44% saja.

Baca Juga: Berikut Resep dan Cara Masak Mie Gacoan Super Endul

Bersama dengan UNICEF, WHO menyarankan 3 hal yaitu:

1. Bayi baru lahir harus diberikan ASI dalam 1 jam pertama.

2. Tidak boleh ada pemberian makanan selain ASI pada bayi berumur 0-6 bulan.

3. Memperkenalkan makanan padat secara bertahap setelah bayi berumur 6 bulan, dan melanjutkan pemberian ASI setelah anak berusia 2 tahun atau lebih.***

Editor: Kurniawan

Sumber: berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler