Gejala Mirip, Yuk Kenali Perbedaaan DBD, Tifus dan Malaria

1 Juli 2022, 09:21 WIB
Ilustrasi, Gejala Mirip, Yuk Kenali Perbedaaan DBD, Tifus dan Malaria. /Pixabay.

Lensa Purbalingga - Orang yang terserang penyakit demam berdarah (DBD), tifus dan malaria gejalanya hampir mirip.

Terkadang banyak orang yang masih bingung membedakan mana yang terserang penyakit DBD, tifus dan malaria.

Baca Juga: Ternyata Ini Cara SMP N 1 Purbalingga agar Tetap Berprestasi dalam Sistem Zonasi

Seperti yang jelaskan dr. Adityo Susilo Sp.PD-KPTI selaku Staf Divisi Tropik Infeksi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, perbedaan DBD, tifoid (biasa disebut tifus) dan malaria memiliki gejala hampir mirip.

"Ini lumayan sulit, karena gejalanya sama-sama demam," kata Adityo dalam sebuah webinar kesehatan pada Kamis, 30 Juni 2022.

Baca Juga: Hebat, 46,63 Persen Anak di Purbalingga sudah Memiliki KIA

Adityo memaparkan DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue yang ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Adapun untuk ciri nyamuk yang menggigit tersebut memiliki bintik-bintik putih di tubuhnya.

Baca Juga: Dipantau KPK, ASN di Purbalingga Harus Jaga Integritas Anti Korupsi

Salah satu kunci penting dari gejala DBD adalah demam tinggi yang muncul mendadak.

Tidak hanya demam tinggi kemudian pasien juga mengalami sakit kepala hebat, mata berat, nyeri otot, dan lemas.

"Infeksi ini juga bisa mengganggu proses pencernaan di lambung, maka tidak jarang pasien juga mengalami mual, nyeri ulu hati, sehingga kemampuan makan dan minum menjadi sangat turun “

Gejala tersebut muncul saat fase awal di mana virus sedang sangat aktif yang pada umumnya berlangsung selama tiga hari , “ kata Adityo.

Baca Juga: Perumda Air Minum Tirta Perwira Punya Dirut dan Direktur Umum Baru, Siapa Mereka?

"Uniknya, setelah demam turun, justru kita masuk fase kritis. Ini karena antibodi mulai terbentuk dan sifatnya lebih destruktif. Proses perlawanan menjadi semakin hebat dan risiko syok dan pendarahan akan meningkat. Ini akan berlangsung tiga hari, tapi beberapa kasus bisa extend," ujar Adityo.

"Setelah di akhir fase kritis, demam bisa muncul lagi tapi tidak setinggi di awal. Setelah itu baru kita masuk fase penyembuhan, tentu keluhan lebih baik, trombosit meningkat, dan kondisi akan pulih," lanjutnya.

Baca Juga: Kolesterol Tinggi Akibat Makan Daging Kurban Bisa Teratasi dengan 7 Bahan Obat Herbal Alami Ini

Sedangkan tifoid, Adityo mengatakan penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi .

Bakteri ini biasanya ditemukan di air atau makanan yang terkontaminasi.

Menurut dia, gejala demam tifoid tidak mendadak seperti DBD, melainkan muncul secara bertahap.

"Demamnya mengikuti pola anak tangga, di mana dari hari ke hari, demamnya semakin tinggi," kata Adityo.

Baca Juga: Kabar Gembira, Anak di Purbalingga Miliki KIA Dapat Diskon Masuk ke Obyek Wisata

Adityo mengatakan salah satu yang dapat menjadi penanda demam tifoid adalah pola yang terbalik. Artinya, demam akan lebih tinggi pada malam hari dibandingkan pagi atau siang hari.

Lebih lanjut, Adityo mengatakan tifoid juga memiliki gejala yang berkaitan dengan pencernaan. Tak jarang, pasien akan mengeluh konstipasi atau susah buang air besar. Meski demikian, ada pula yang justru mengalami diare.

Baca Juga: Suhu di Dieng Minus hingga 1 Derajat Celcius, Embun Es Kembali Muncul

Sementara itu malaria merupakan penyakit yang disebabkan parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina.

"Malaria memiliki gejala yang lebih khas. Kita mengenal trias malaria yang menjadi keluhan spesifik penyakit ini," tutur Adityo.

Baca Juga: Hore, Beli Pertalite di Purbalingga Bebas Tidak Pakai MyPertamina

Adapun pola trias malaria tersebut, kata dia, adalah cold stage yaitu fase di mana pasien menggigil hebat, hot stage atau fase demam tinggi, dan sweating stage atau fase saat demam mulai berangsur turun tapi pasien akan sangat berkeringat.

"Berbeda dengan DBD, demam karena malaria akan turun dengan sendirinya meski tanpa obat," tutup Adityo.***

Editor: Kurniawan

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler