Gejala Mirip, Yuk Kenali Perbedaaan DBD, Tifus dan Malaria

- 1 Juli 2022, 09:21 WIB
Ilustrasi, Gejala Mirip, Yuk Kenali Perbedaaan DBD, Tifus dan Malaria.
Ilustrasi, Gejala Mirip, Yuk Kenali Perbedaaan DBD, Tifus dan Malaria. /Pixabay.

Tidak hanya demam tinggi kemudian pasien juga mengalami sakit kepala hebat, mata berat, nyeri otot, dan lemas.

"Infeksi ini juga bisa mengganggu proses pencernaan di lambung, maka tidak jarang pasien juga mengalami mual, nyeri ulu hati, sehingga kemampuan makan dan minum menjadi sangat turun “

Gejala tersebut muncul saat fase awal di mana virus sedang sangat aktif yang pada umumnya berlangsung selama tiga hari , “ kata Adityo.

Baca Juga: Perumda Air Minum Tirta Perwira Punya Dirut dan Direktur Umum Baru, Siapa Mereka?

"Uniknya, setelah demam turun, justru kita masuk fase kritis. Ini karena antibodi mulai terbentuk dan sifatnya lebih destruktif. Proses perlawanan menjadi semakin hebat dan risiko syok dan pendarahan akan meningkat. Ini akan berlangsung tiga hari, tapi beberapa kasus bisa extend," ujar Adityo.

"Setelah di akhir fase kritis, demam bisa muncul lagi tapi tidak setinggi di awal. Setelah itu baru kita masuk fase penyembuhan, tentu keluhan lebih baik, trombosit meningkat, dan kondisi akan pulih," lanjutnya.

Baca Juga: Kolesterol Tinggi Akibat Makan Daging Kurban Bisa Teratasi dengan 7 Bahan Obat Herbal Alami Ini

Sedangkan tifoid, Adityo mengatakan penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi .

Bakteri ini biasanya ditemukan di air atau makanan yang terkontaminasi.

Menurut dia, gejala demam tifoid tidak mendadak seperti DBD, melainkan muncul secara bertahap.

Halaman:

Editor: Kurniawan

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x