Penuhi Kebutuhan Serat Yang Cukup Bisa Kurangi Alergi

- 24 Agustus 2022, 19:57 WIB
Ilustrasi, Penuhi Kebutuhan Serat Yang Cukup Bisa Kurangi Alergi.
Ilustrasi, Penuhi Kebutuhan Serat Yang Cukup Bisa Kurangi Alergi. /Antara.

Lensa Purbalingga - Alergi yang terjadi pada anak anak pasti menjadi sebuah momok yang sulit bagi para orang tua.

Alergi terhadap makanan atau hal lainnya yang membuat anak tidak bisa melakukan atau memakan hal tersebut terkadang menjadi penghambat bagi anak.

Apalagi pemicu yang sering terjadi alergi pada anak karena faktor utamanya adalah makanan.

Akhirnya mencari jalan lain agar si anak bisa terhindar dari alergi yanh diderita.

Baca Juga: Kasus Brigadir J, Ini Pesan Anggota DPR RI Nasir Djamil Kepada Kapolri

Seperti yang dikatakan Dokter spesialis anak konsultan alergi imunologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr. Endah Citraresmi, Sp.A(K) mengatakan, mengonsumsi cukup serat tak hanya baik untuk kesehatan saluran pencernaan, tapi juga dapat mengurangi risiko alergi pada anak.

"Selain dapat membantu optimalisasi kesehatan saluran cerna yang krusial bagi tumbuh kembang dan kesehatannya, asupan serat harian yang cukup juga dapat mempengaruhi kondisi kesehatan, salah satunya alergi pada anak," kata Endah dalam sebuah webinar pada Selasa.

Baca Juga: Berikut 7 Manfaat Kimpul atau Talas Belitung

Alergi sendiri merupakan bentuk reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap zat lain yang dianggap berbahaya walaupun sebenarnya tidak.

Sementara faktor Makanan menjadi salah satu faktor pemicu alergi yang sering dialami anak.

Menurut Endah, saluran pencernaan merupakan tempat tinggal triliunan mikrobiota. Mikrobiota tersebut ada yang memiliki manfaat kesehatan.

Tetapi ada pula yang justru mencetuskan berbagai macam gangguan kesehatan, salah satunya alergi.

Baca Juga: Purbalingga Jadi Kabupaten Tertinggi Cakupan Kepesertaan JKN di Wilayah Karesidenan Banyumas

Endah juga menjelaskan bahwa anak yang menderita alergi dapat dikatakan memiliki jumlah dan keberagaman mikrobiota saluran cerna yang lebih sedikit.

Sedangkan anak yang tidak menderita alergi memiliki mikrobiota yang lebih banyak .

Untuk itu, agar tidak terjadi disbiosis atau ketidakseimbangan komposisi dan fungsi mikrobiota saluran cerna, maka anak harus mendapatkan asupan serat yang cukup.

"Kita mengenal ada bakteri baik dan bakteri patogen penyebab sakit. Kita ingin, di usus, bakteri baiknya yang dominan. Sehingga, kita harus memberi makan bakteri baik," imbuh Endah.

Baca Juga: Biadab! Kepala Sekolah di Purbalingga Tega Cabuli Murid Laki-Lakinya

Prebiotik akan digunakan untuk menunjang pertumbuhan dan kelangsungan hidup probiotik atau bakteri baik di pencernaan.

Hasil akhirnya, adalah memproduksi asam lemak rantai pendek yang terdiri dari tiga komponen penting yakni butirat, asetat, dan propionat.

"Butirat tidak hanya bekerja di usus, tapi juga masuk ke pembuluh darah dan organ lain lalu bekerja sebagai sinyal untuk berkomunikasi dengan otak dan mengatur sistem imun dan inflamasi. Ini ada kaitannya dengan penyakit alergi," tutur Endah.

Baca Juga: Miliki Nilai Ekonomi, Masyarakat Desa Buara Purbalingga Diminta Pelihara Hasil TMMD Sengkuyung Tahap II

"Untuk itu, pada anak yang memiliki alergi, orang tua harus dapat memilih jenis makanan yang tepat dan tidak mengandung zat-zat yang menyebabkan alergi, menjaga asupan gizinya tetap seimbang dan juga bisa diberikan makanan atau minuman yang difortifikasi serat,” pungkasnya.

Adapun asupan serat yang dibutuhkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia adalah 19 gram per hari untuk anak usia 1-3 tahun, 20 gram untuk usia 4-6 tahun, dan terus meningkat seiring bertambahnya usia.***

Editor: Kurniawan

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x