Legenda Gunung Cahyana Purbalingga, Tempat Bertemunya Syekh Jambu Karang dan Syekh Atas Angin

14 September 2022, 21:36 WIB
Makam Syekh Jambu Karang. /YouTube.

Lensa Purbalingga - Sebenarnya Gunung Cahyana yang ada di Kabupaten Purbalingga lebih mirip dengan segunduk bukit ketimbang disebut gunung.

Gunung Cahyana sendiri terletak di Desa Grantung, Kecamatan Karangmoncol, Purbalingga.

Baca Juga: Hujan Deras di Karangreja Purbalingga, Tanah Longsor Rusak Rumah Warga Alami Kerugian Jutaan Rupiah

Tempatnya memang agak tersembunyi, berada di dekat kompleks Petilasan Wali Mahdum Cahyana di tepi Sungai Karang.

Di pinggang dan lereng bukit juga sudah banyak ditanami palawija dan empon-empon oleh warga setempat.

Baca Juga: Penyandang Disabilitas dan Tuna Rungu di Purbalingga Bisa Miliki SIM, Begini Cara dan Syaratnya

Tapi, Gunung Cahyana memiliki legenda yang masih sangat akrab bagi masyarakat Desa Grantung Purbalingga dan sekitarnya.

Terutama warga di wilayah bekas Desa Perdikan Cahyana (meliputi Desa Rajawana, Grantung, Tajug, dan Makam).

Baca Juga: Miliki Sabu, Dua Pria Asal Banyumas Ditangkap Polisi di Purbalingga

Dalam Babad Redi Munggul yang ditransbahasa oleh Hamentoro, di Gunung Cahyana inilah tempat pertemuan dua ahli kebatinan, Syekh Jambu Karang dan Syekh Atas Angin.

Syekh Jambu Karang sendiri, menurut Babad Redi Munggul, adalah putra mahkota Raja Pajajaran bernama Brawijaya Mahesa Tandreman.

Baca Juga: Mantan Bupati Purbalingga Tasdi: Selama Dalam Penjara Mengisi Hari-Harinya dengan Kegiatan Keagamaan

Saat ayahnya mangkat Syekh Jambu Karang yang memiliki nama lain Pengeran Mundingwangi ini sempat menggantikan ayahnya sebagai Raja Pajajaran.

Namun, dirinya memilih menyerahkan jabatan itu kepada adiknya, Mundingsari.

Lantas, Syekh Jambu Karang memilih menjadi pertapa dan mengembara ke segala tempat.

Baca Juga: Berkas Perkara Kasus Korupsi Kepala Kantor Pos Cabang Rembang Purbalingga Dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri

Dia bertapa di Gunung Karang di wilayah Banten, lanjut cerita dalam babad tersebut.

Ketika sedang bertapa, dia melihat sebersit cahaya putih menyorot ke langit.

Segeralah dia mencari sumber cahaya itu dan akhirnya sampai di Gunung Cahyana Purbalingga.

Baca Juga: Ini Dia Tanah Perdikan Di Purbalingga: Perdikan Cahyana

Beberapa waktu kemudian, kejadian yang sama juga dialam Syekh Atas Angin di jazirah Arab.

Dia melihat cahaya tersebut seusai solat Shubuh, lalu mencari sumber cahaya.

Sampai akhirnya dia juga sampai di Gunung Cahyana, tempat yang konon menjadi sumber munculnya cahaya tersebut.

Baca Juga: Persibangga Purbalingga Datangkan 2 Pemain Anyar, Ini Harapannya

Namun, kedatangannya sudah didahului oleh Syekh Jambu Karang. Sempat beruluk salam dalam Islam sampai 3 kali, tapi Syekh Jambu Karang tak bergeming.

Merasa didatangi orang tak dikenal, Syekh Jambu Karang pun mencoba menanyakan apa gerangan yang membuatnya datang ke tempat itu.

Syekh Jambu Karang merasa terusik atas kedatangan tamu tak diundang itu.

Dua orang ahli kebatinan inipun akhirnya beradu ilmu dengan taruhan keimanan.

Siapa yang kalah akan memeluk agama si pemenang. Pertarungan terjadi begitu sengit.

Baca Juga: Unik! Warga Purbalingga Tagih Perbaikan Jalan Kutabawa-Bambangan Lewat Buat Slender dengan Triplek

Syekh Jambu Karang, masih dalam Babad Redi Munggul, melemparkan ikat kepalanya ke langit. Begitupun Syekh Atas Angin melempar sorbannya ke langit.

Sorban siapa yang tertindih sorban lain maka dia akan kalah.

Pada adu ilmu ini, Syekh Jambu Karang mesti mengakui kekalahan. Sorbannya tertindih Sorban Syekh Atas Angin.

Hingga akhirnya Syekh Jambu Karang mengaku kalah dan rela memeluk agama Islam.

Dia juga menikahkan putrinya, Rubiyah Bekti dengan Syekh Atas Angin.

Baca Juga: Mantan Bupati Purbalingga Tasdi: Saya Belum Dipecat, Saya Masih Kader PDIP, Salam Metal

Dari perkawinan itu, lahirlah lima orang anak, Mahdum Khusen, Mahdum Umar, Mahdum Medem, Rubiyah Sekar, dan Rubiyah Raja.

Syekh Jambu Karang lantas menjadi mubaligh dan menyebarkan agama Islam di wilayah yang disebut Cahyana itu.

Hingga akhirnya meninggal dan di Makamkan di sebuah gunung di dekat Ardi Lawet.***

Editor: Kurniawan

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler