"Oo... Sakit apa, dik?"
"Sakit jiwa" Heny menjawab dengan begitu lugu. Jawaban itu seolah membuat Ning terhenyak, tersayat, dan segera menyiapkan permintaan Heny.
Baca Juga: Truk Masuk Jurang di Desa Tlahab Bayeman Purbalingga
Gema adzan Dhuhur terdengar saat Ning mengantar pesanan Heny. Lalu Heny juga menyempatkan sembahyang Dhuhur di Roemah Makan Rakyat itu.
Selepas solat Heny kembali duduk di tempatnya. Cukup lama dia duduk sendiri di tempat itu. Selepas solat tadi Ning sudah kembali ke kesibukannya di dapur.
Baca Juga: Truk Masuk Jurang di Bayeman Purbalingga, Begini Kronologinya
Jarum jam sudah condong ke kanan. Menjelang pukul 14.30 Heny akhirnya memberanikan diri beranjak dari tempatnya. Dia berjalan menuju dapur rah makan itu.
Dia menghampiri perempuan yang tadi mengajaknya mengobrol. Ning yang sedang terbenam dalam kesibukannya sontak kembali terhenyak.
"Permisi, Bu, apa saya boleh meminta nomor telepon ibu?" Tanya Heny.
Ning yang merasa bersimpati lalu memberikan nomor teleponnya.