Banyak Pemudik, Bupati Tiwi: Pastikan Pemudik Dikarantina dan Gunakan Gelang

- 7 Mei 2020, 18:32 WIB
BUPATI Purbalingga sedang meninjau pos pemantauan pemudik di Karangreja, Kamis (7/5)./dok humas pbg
BUPATI Purbalingga sedang meninjau pos pemantauan pemudik di Karangreja, Kamis (7/5)./dok humas pbg /Tim Lensa Purbalingga/

Lensa Purbalingga – Berdasarkan pantauan dari Dinas Perhubungan Kabupaten Purbalingga, sampai dengan hari ini tercatat 20.956 warga pemudik masuk atau pulang dengan menggunakan 7.104 kendaraan.

Kepala Dinas Perhubungan Yani Sutrisno mengatakan, ada 9 pintu masuk ke Purbalingga yang sering dimanfaatkan oleh kendaraan pemudik.

Di pintu masuk tersebut, Dinas Perhubungan bekerjasama dengan Polres Purbalingga dan Dinas Kesehatan membuat posko-posko untuk memantau dan memeriksa semua penumpang dan kendaraan yang masuk.

Baca Juga: Gubernur Ganjar Manfaatkan Program Jogo Tonggo Lacak Keberadaan 1.500 Peserta Ijtima Gowa

“Kita mendirikan Pos Pantau dipintu masuk Purbalingga, yakni di Karangreja, Kutabawa, Kalitinggar, Bukateja, Jompo, Kedungbenda, Terminal Purbalingga, Terminal Bukateja dan Terminal Bobotsari.” kata Yani.

Tercatat ada 596 orang yang pulang ke Purbalingga dengan menggunakan 200 kendaraan per Rabu (6/5).

“Semua kami periksa kesehatannya, dipasang gelang identitas serta dicatat kemana tujuan dari para penumpang itu. Hal ini agar dapat ditindaklanjuti oleh wilayah atau desa tujuan untuk selanjutnya dikarantina rumah.” ujarnya.

Baca Juga: Bupati Purbalingga Tinjau Kesiapan Tempat Karantina Bagi Pemudik

Sedangkan, selama satu pekan terakhir, dari tanggal 1 hingga 6 Mei 2020, sudah tercatat ada 2.683 orang yang masuk ke Purbalingga dengan menggunakan 1.140 kendaraan.

Sementara itu, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi bersama Forkompinda meninjau Pos Pantau Terpadu Operasi Ketupat Candi 2020.

Kegiatan tinjauan tersebut, diawali dari pos pantau Karangreja, kemudian ke Kutabawa, Kalitinggar Padamara, Jompo, Kembangan Bukateja dan Posko alun-alun Purbalingga, Kamis (7/5).

Baca Juga: Larangan Mudik Dan Tekanan Sosial Ekonomi Berpotensi Meningkatkan Tindakan Kriminal 

Ia mengatakan, meskipun ada instruksi dari pemerintah pusat untuk tidak mudik, namun ternyata setiap harinya masih ada orang yang mudik.

Menurut Tiwi, banyak pemudik berasal dari zona merah seperti Jakarta, Bandung, Bogor, dan Depok.

Posko yang ada di perbatasan tersebut mempunyai tugas untuk mencatat identitas, melakukan pengecekan kesehatan dan memberikan gelang identitas.

Baca Juga: Larangan Mudik Diberlakukan, Tanpa Surat Jalan pemudik Dilarang Masuk Jateng

“Dengan adanya pemudik yang setiap hari datang ke Purbalingga, saya menghimbau kepada seluruh tim gugus dan juga kepala desa desa untuk mengoptimalkan Lapor Warga. Pastikan pemudik untuk bisa didata dan diarahkan untuk memeriksakan kesehatannya.” ujarnya.

Tim gugus tugas yang ada di kecamatan dan desa diminta untuk melakukan patroli pemantauan bagi para pemudik, guna  memastikan pemudik melakukan karantina mandiri di rumah dan tetap menggunakan gelang identitas.

“Kalau bapak ibu menjumpai ada orang dengan gelang identitas masih keluyuran diluar rumah, saya minta tim gugus tugas desa dan kecamatan bertindak tegas. ODP yang masih berkeliaran di luar rumah, wajib diarahkan untuk dikarantina di Buper Munjulluhur atau Gedung Korpri,” tandas Tiwi. (*)

Baca Juga: Ganjar Pranowo Bantu Warga Jateng Yang Masih Berada Diperantauan

 

Editor: Henoh Prastowo

Sumber: Humas Protokol Kabupaten Purbalingga


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah