Dampak Covid-19, Sejumlah 14.000 Pekerja Airbus Berpotensi Terkena PHK

4 Juli 2020, 13:51 WIB
ILUSTRASI pesawat airbus./pixabay /Tim Lensa Purbalingga/

Lensa Purbalingga - Pandemi Covid-19 memberikan dampak terjadinya restrukturisasi dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap ribuan pekerja di perusahaan perakitan pesawat Airbus di Toulouse, Prancis.

Rencananya, perusahaan berskala Internasional ini akan mengecilkan operasi dan mengurangi jumlah pekerja setelah sebelumnya melakukan program cuti sementara terhadap karyawannya.

Meski Airbus masih belum menjelaskan berapa banyak pekerja yang akan dirumahkan, namun dari 135.000 total karyawan saat ini, diperkirakan sejumlah 14.000 hingga 20.000 berpotensi untuk terkena PHK.

Baca Juga: Kegiatan Belajar Mengajar Tatap Muka di Sekolah Mulai 13 Juli 2020

Baca Juga: Partai Gerindra Kembali Polisikan Akun Facebook Atas Dugaan Pencemaran Nama Baik Ketuanya

Artikel ini sebelimnya telah tayang di Jurnal Presisi dengan judul "Airbus Berencana Lakukan PHK Massal Dampak dari Menurunnya Produksi Akibat Pandemi COVID-19"

“Airbus akan mengumumkan langkah-langkah yang dapat memiliki konsekuensi ketenagakerjaan yang kuat,” kata Xavier Petrachi, salah satu pejabat dari serikat pekerja CGT, dikutip lensapurbalingga.com melalui Jurnal Presisi dari Reuters.

Baca Juga: Puncak Igir Kandang, Sajikan Wisata Bernuansa Alam Khas Pemalang

Baca Juga: Miris! Bocah Berusia Enam Tahun Asal Pengadegan Purbalingga Menderita Hidrosefalus sejak Lahir

Sementara itu, serikat pekerja Airbus tentu menentang rencana perusahaan untuk melakukan PHK massal ini.

Secara politis, hal ini akan mempengaruhi pekerjaan perakitan pesawat di beberapa negara seperti Inggris, Prancis, Jerman dan Spanyol.

Negara-negara tersebut merupakan kekuatan pendukung utama dari keberlangsungan perusahaan Airbus dalam persaingan yang sengit dengan Boeing, perusahaan perakit pesawat kompetitor Airbus, milik Amerika Serikat.

Baca Juga: 5 Karakteristik yang Perlu Dimiliki Pelaku Wirausaha dalam Membangun Usaha

Baca Juga: DLH Purbalingga Apresiasi Pengelolaan Bank Sampah Bestari Selabaya

Airbus akan memberikan penjelasan kepada serikat pekerja mengenai keadaan perusahaannya.

Airbus kini bersiap untuk mempertahankan kondisi perusahaannya dalam keadaan produksi yang rendah hingga lima tahun kedepan.

Kondisi yang sulit akibat pandemi mengakibatkan Airbus menerima banyak pembatalan pesanan pesawat.

Baca Juga: Bamsoet Apresiasi Kinerja Polri dalam Memberantas Peredaran 1.2 Ton Sabu

Baca Juga: Penting! Calon Siswa Terbukti Manipulasi Data PPDB 2020 SMA/SMK, Ganjar: Tidak akan Kasih Toleransi

Restrukturasi Airbus berdasar pada adanya penurunan sebesar 40% dari produksi pesawat selama dua tahun terakhir.

Rendahnya angka produksi ini akibat adanya resesi ekonomi yang menimpa dunia, utamanya sangat berdampak bagi industri penerbangan internasional.***

Editor: Henoh Prastowo

Sumber: Jurnal Presisi PR

Tags

Terkini

Terpopuler