Dua Pekan Tanpa Kasus, Singapura Nyaris Bebas Covid-19

- 25 November 2020, 19:34 WIB
Ilustrasi Negara Singapura.
Ilustrasi Negara Singapura. /pixabay/sasint

Lensa Purbalingga - Sempat menjadi salah satu negara dengan kasus positif tertinggi di Asia Tenggara, Singapura nyaris bebas dari Covid-19.

Dilansir dari REUTERS, Singapura melaporkan pada pada Selasa, 24 November 2020 bahwa selama dua pekan, tidak ditemukan kasus Covid-19 baru usai klaster asrama pekerja reda.

Asrama yang diketahui berukuran sempit tersebut banyak dihuni oleh pekerja muda berupah rendah yang mayoritas berasal dari Bangladesh, India, dan Tiongkok.

Baca Juga: Mendadak Gawat! 25 Nakes RSUD Purbalingga Terkonfirmasi Covid-19

Baca Juga: Muncul Klaster Pengajian di Karanggambas, Pemkab Purbalingga Lakukan Koordinasi dengan Tokoh Agama

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Pjs Bupati Purbalingga Siapkan Tempat Isolasi Baru

Lokasi tersebut pun menjadi episentrum meluasnya kasus Covid-19 di Singapura yang dimulai pada awal tahun 2020.

Kendati dilaporkan tanpa kasus selama 14 hari, sempat muncul sekelompok warga terkonfirmasi yang datang dari luar Singapura. Walau demikian, pemerintah setempat mengungkapkan langsung dilakukan isolasi kepada mereka.

Singapura sendiri merupakan salah satu dari negara-negara di luar Tiongkok yang melaporkan kasus Covid-19 saat virus pertama kali muncul pada 23 Januari.

Baca Juga: Sempat Kabur, Pencuri Motor Di Toko Gorden Berhasil Ditangkap

Baca Juga: UMK Jawa Tengah Tahun 2021 Ditetapkan, Purbalingga Alami Kenaikan 2,43 Persen

Baca Juga: Foto Bersama Ganjar Digunakan Untuk Kampanye, Istri Mantan Bupati Mengadu Ke Bawaslu

Mereka mencatat lebih dari 58 ribu kasus, yang hampir semuanya telah sembuh hingga menjadi negara dengan tingkat kematian terendah, yakni hanya 28 orang.

Sebagian besar kasus Singapura diketahui terjadi dari klaster asrama. Pemerintah yang memaksakan karantina ketat di fasilitas tersebut pun sempat menuai kritik dari kelompok hak asasi manusia. Walau demikian, butuh waktu berbulan-bulan bagi Singapura untuk menekan laju penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Tanggal Gajian Tiba, Shopee Gajian Sale Punya Promo Spesial buat Kamu!

Baca Juga: Belajar dari Pengalaman Langsung Kesembuhan Penyintas Covid-19

Baca Juga: Dinkes Lakukan Fogging Setelah Ratusan Warga Diserang Chikungunga

Selasa ini menandai pertama kalinya Singapura mengatakan tidak memiliki klaster positif Covid-19 di seluruh pulau sejak dimulainya wabah.

Sebelumnya, saat kasus terkonfirmasi harian memuncak pada bulan April, Singapura menjadi negara dengan kasus terbanyak di Asia Tenggara.

Baca Juga: Klasemen Liga Champions: 4 Tim Penguasa Grup E dan G Lolos ke 16 Besar

Baca Juga: Klasemen Liga Champions Grup F: Cetak Brace, Haaland Buktikan Dirinya Layak Jadi Golden Boy 2020

Baca Juga: 5 Tempat Ini Diduga Jadi jejak Keberadaan 3 Anak Hilang Misterius di Langkat, DItemukan?

Namun saat ini, kasus Covid-19 di Indonesia dan Filipina telah melampaui jumlah tersebut.

Sebelumnya, guna menekan penyebaran kasus pada bulan April, Singapura memberlakukan lockdown selama dua bulan.

Baca Juga: Lebih Dengan Tino Sidin, Bapak Guru Menggambar Indonesia yang Jadi Google Doodle Hari Ini

Baca Juga: Ratusan Orang Di Kecamatan Padamara Lakukan Tes Swab, Sejumlah Warga Gemuruh Menolak

Baca Juga: Apes, Sisa Sabu Dalam Pipet Diketahui Polisi

Saat ini meski kehidupan di sana telah kembali ke normal, masyarakat tetap diwajibkan mengenakan masker, menjaga jarak. Selain itu, sebagian besar perbatasan pulau masih ditutup.***

Editor: Henoh Prastowo

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x