Hadapi Trik Pemudik, Kepolisian Harus Ekstra Ketat

- 26 April 2020, 17:56 WIB
PRIMADONA, salah satu sopir travel yang tengah mengakut rombongan pemudik ke Lampung, diperiksa petugas kepolisian di area pintu Tol Pulomerak, Sabtu (25/4).* /SIGIT ANGKI NUGRAHA/KB
PRIMADONA, salah satu sopir travel yang tengah mengakut rombongan pemudik ke Lampung, diperiksa petugas kepolisian di area pintu Tol Pulomerak, Sabtu (25/4).* /SIGIT ANGKI NUGRAHA/KB /Tim Lensa Purbalingga/

Lensa Purbalingga - Meski jalur mudik di sejumlah wilayah dijaga ketat, namun para pemudik disinyalir main trik agar bisa pulang sampai tujuan.

Sehingga membuat pihak kepolisian harus ekstra ketat dalam mengawal larangan mudik yang tengah digalakan pemerintah pusat.

Mengutip dari artikel "Petakan Jalur yang Dijaga Polisi, Pemudik Asal Jakarta dan Tangerang 'Bermain Trik' ", diduga para pemudik asal Jakarta dan Tangerang ini telah memetakan jalur mana saja yang dijaga ketat petugas kepolisian.

Baca Juga: Larangan Mudik Diberlakukan, Tanpa Surat Jalan pemudik Dilarang Masuk Jateng

Sebagai contoh, enam rombongan kendaraan pribadi berplat B tampak mondar mandir di jalur arteri, di wilayah Grogol pada Sabtu malam (25/4).

Karena pihak kepolisian menjaga ketat Tol Pulomerak, sehingga rombongan tersebut memilih keluar di pintu Tol Cilegon Barat.

Namun diluar dugaan, di pertigaan Gerem, tepat di depan Hotel Pesona Enasa Merak, ternyata juga dijaga polisi, sontak mereka kaget dan buru-buru putar arah.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Bantu Warga Jateng Yang Masih Berada Diperantauan

Rombongan kemudian berhenti di sebuah pelataran parkir toko waralaba Gerem yang tengah tutup.

Para sopir tampak keluar dan berdiskusi, mencari cara agar bisa melewati pertigaan Gerem.

Di malam yang sama, satu rombongan pemudik terciduk di pintu Tol Pulomerak. Diduga pemudik ini menggunakan jasa travel, mereka menggunakan dua kendaraan jenis Daihatsu Grand Max warna hitam dan putih.

Baca Juga: Perantau Jateng Di Wilayah PSBB Dapat Bansos

Salah satu sopir, Primadona (35) mengaku, bahwa mereka berangkat dari Cipulir, Jakarta Selatan, dan hendak pergi ke Lampung untuk pulang kampung.

“Kami bukan mudik, tapi pulang kampung. Kami tidak akan kembali lagi ke Jakarta,” katanya, ketika ditanya oleh petugas kepolisian.

Diakuinya, untuk sampai ke pintu Tol Pulomerak, harus keluar masuk Tol.

Baca Juga: Ramadhan ini 1 Juta Masyarakat Dapatkan Program Pembebasan Hutang

“Saya keluar di pintu Tol Bitung, lalu masuk lagi di pintu Tol Cikupa,” ujarnya.

Namun demikian, petugas kepolisian tetap tidak memberikan ijin kepada mereka untuk melintas, dengan terpaksa rombongan pemudik tersebut tidak jadi melanjutkan perjalanan ke arah Pelabuhan Merak.

“Kami mau kembali ke Jakarta,” tuturnya.

Baca Juga: Pemkab Purbalingga Segera Salurkan 36.350 Paket Sembako

Sementara itu, Dirlantas Polda Banten Kombes Pol Wibowo mengatakan, pihaknya telah menghentikan 186 berbagai jenis kendaraan pada Sabtu (25/4).

Sebelumnya, pada Jumat (24/4), sebanyak 257 kendaraan yang dihentikan pihaknya.

“Masih ada ratusan kendaraan yang hendak melakukan perjalanan menyeberangi Pelabuhan Merak. Pada Jumat 24 April 2020 lalu sebanyak 257 kendaraan kami minta putar balik, sementara Sabtu 25 April 2020 ada 186 kendaraan. Itu akumulasi di check point pintu Tol Cikupa dan pintu Tol Pulomerak,” tuturnya saat ditemui di area pintu Tol Pulomerak, Sabtu 25/4).

Baca Juga: Pemkab Purbalingga Alokasikan Rp 52 Miliar Untuk Penanganan Covid-19 Di Purbalingga

Larangan mudik, lanjutnya, terpaksa dilakukan, agar dapat segera memutus rantai penyebaran Covid-19, dan berharap tidak sampai menyebar ke seluruh Indonesia.

“Pak Presiden ini memikirkan kesehatan seluruh warga Indonesia, makanya larangan mudik diberlakukan. Karena itulah, kami berharap warga mengerti akan kondisi saat ini. Jangan bahayakan orang tua dan kerabat di kampung,” tandasnya.(*)

Editor: Henoh Prastowo

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x