Duka Mendalam bagi Pekerja Ditengah Pendemi Covid-19

- 1 Mei 2020, 23:02 WIB
ILUSTRASI buruh, pekerja, pabrik.* /ADE MAMAD/PR
ILUSTRASI buruh, pekerja, pabrik.* /ADE MAMAD/PR /Tim Lensa Purbalingga/

Lensa Purbalingga - Langkah pemerintah dalam memberikan solusi kepada para pekerja ditengah pendemi Covid-19, dinilai kurang maksimal.

Seperti yang sebelumnya ditayangkan pikiran-rakyat.com dalam artikel "Buruh Butuh Solusi Nyata, Kartu Prakerja Dinilai Tak Relevan", Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (Aspek) Mirah Sumirat menyebut salah satu langkah penyelamatan lewat kartu prakerja, dianggap sangat tidak relevan.

Menurut dia, ketimbang pelatihan daring, masyarakat jauh lebih membutuhkan bantuan yang nyata.

Baca Juga: 8 Kebijakan JPE Ringankan Masyarakat Terdampak Covid-19 Di Purbalingga

"Saat ini rakyat butuh makan, tidak butuh pelatihan online," ujarnya, Jumat (1/5).

Ia mengatakan, Program kartu prakerja yang menghabiskan anggaran sebesar Rp 5,6 triliun, sebaiknya digunakan untuk bantuan langsung kepada masyarakat dan jaring pengaman bagi korban PHK.

“Aspek Indonesia meminta pemerintah membatalkan program kartu prakerja dan kami meminta DPR ikut serta memberikan usulan penarikan program kartu prakerja,” kata Mirah.

Baca Juga: Penerima Bansos ? Kemensos : Pemda Dipersilahkan Salurkan Bantuan Diluar DTKS

Diakuinya, May Day kali ini memang menjadi duka mendalam bagi pekerja di seluruh dunia.

Ia meminta, agar dimasa pendemi Covid-19 sekarang ini, pihak perusahaan lebih memperhatikan nasib para pekerja, dan membayar upah penuh serta THR para pekerja.

Halaman:

Editor: Henoh Prastowo

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x