Lensa Purbalingga – Kenaikan harga gandum dunia tidak berdampak besar pada kenaikan harga makanan olahan yang menggunakan tepung terigu sebagai bahan dasar di Indonesia.
Sebagian besar kebutuhan terigu nasional masih bergantung pada impor. Hal ini dikarenakan kebutuhan terigu nasional yang semakin naik dari tahun ke tahun, tidak diimbangi dengan pasokan gandum dalam negeri.
Baca Juga: Waspada Monkeypox (Cacar Monyet), Ini Gejala dan Cara Penularannya
Kebutuhan terigu yang terus naik ini diakibatkan oleh naiknya permintaan konsumen terhadap prosuk olahan gandum.
Selain itu, sebagian besar UMKM di Indonesia menggunakan tepung terigu sebagai bahan dasar.
Baca Juga: Ini Profil Biodata dan Perjalanan Karier Nathalie Holscher yang Kini Menggugat Cerai Sule
Menurut Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindoo) kenaikan ini tidak akan berdampak besar karena kenaikan serupa telah terjadi pada tahun 2019 saat gelombang panas yang terjadi di beberapa negara membuat gagal panen.
Kenaikan harga gandum internasional disebabkan oleh 2 hal:
1. Perang Rusia-Ukraina
Rusia dan Ukraina merupakan salah satu negara penghasil gandum terbanyak di dunia. Rusia berada di peringkat 3 sedangkan Ukraina berada di peringkat 8.
Invasi Rusia ke Ukraina menyebabkan kedua negara tersebut mengalami masalah untuk memproduksi dan mengekspor gandum.