Musim Angin Timuran, Waspadai Kemungkinan Terjadinya Gelombang Tinggi di Perairan Selatan Jabar-DIY

- 10 Juli 2020, 12:05 WIB
ILUSTRASI gelombang air./pixabay
ILUSTRASI gelombang air./pixabay /Henoh Prastowo/

Lensa Purbalingga - Analis cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Rendi Krisnawan mengatakan, peluang terjadinya gelombang tinggi hingga sangat tinggi akan makin sering pada puncak musim angin timuran yang diprakirakan berlangsung mulai akhir bulan Juli-Agustus 2020.

Menurutnya, hal itu disebabkan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter berbahaya bagi perahu nelayan berukuran kecil.

Sedangkan untuk kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter berbahaya bagi tongkang.

Baca Juga: Jam Malam Dicabut, Bupati Purbalingga Larang Tempat Hiburan Buka hingga Pandemi Covid-19 Berakhir

Baca Juga: Jelang New Normal, Angka Perceraian Meningkat di Kulon Progo

Baca Juga: RUU HIP, Syarief Hasan: Masyarakat Butuh Kejelasan Terkait Sikap Pemerintah

Selain itu, kata dia, kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter berbahaya bagi kapal feri.

Kemudian, untuk kecepatan angin lebih dari 27 knot serta tinggi gelombang di atas 4 meter berbahaya bagi kapal berukuran besar seperti kapal cargo dan kapal pesiar.

"Oleh karena itu, kami mengimbau kepada seluruh pengguna jasa kelautan untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gelombang tinggi serta memerhatikan risiko keselamatan pelayaran," kata Rendi di Cilacap, Jateng, pada Jumat 10 Juli 2020.

Baca Juga: PT KAI Mulai Mengoperasikan KA Bima

Baca Juga: Pastikan Anggotanya Bebas Dari Narkoba, Polda Metro Jaya Akan Gelar Pemeriksaan Urine

Baca Juga: Menkumham Ektradisi Buronan Pembobol Bank BNI Maria Pauline dari Serbia

Sementara bagi nelayan di pesisir selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta, ia mengimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gelombang tinggi di laut selatan Jabar-DIY.

"Gelombang tinggi hingga sangat tinggi masih berpeluang terjadi di perairan selatan Jabar-DIY maupun Samudra Hindia selatan Jabar-DIY karena saat sekarang sedang berada pada musim angin timuran," katanya seperti dikutip dari Antara.

Selain itu, pihaknya juga telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di perairan selatan Jabar-DIY maupun Samudra Hindia selatan Jabar-DIY yang berlaku hingga tanggal 11 Juli dan akan diperbarui jika ada perkembangan lebih lanjut.

Baca Juga: Di Hari Kemerdekaan AS, Patung Ibu Negara Melania Trump Dibakar

Baca Juga: Prioritaskan Kegiatan Belajar Mengajar SMA dan SMP, Nadiem: Protokol Kesehatan Jauh Lebih Mudah

Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid-19, 37 Tahanan di Polres Purbalingga Jalani Rapid Test

"Bagi masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi, kami imbau untuk tetap selalu waspada," ujarnya.

Dalam hal ini, tinggi gelombang di perairan selatan Jabar-DIY diprakirakan berkisar 2,5-4 meter atau masuk kategori tinggi.

Sedangkan di Samudra Hindia selatan Jabar-DIY berkisar 4-6 meter atau masuk kategori sangat tinggi.***

 

 

Editor: Henoh Prastowo

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x