Mayjen R. Suprapto, Pahlawan Revolusi Putra Kelahiran Purwokerto

- 28 September 2022, 09:45 WIB
Mayjen R. Suprapto, Pahlawan Revolusi Putra Kelahiran Purwokerto
Mayjen R. Suprapto, Pahlawan Revolusi Putra Kelahiran Purwokerto /

Lensapurbalingga Peristiwa kelam dalam lembaran sejarah bangsa Indonesia yang wajib terus diingat adalah Gerakan 30 September PKI atau G30S/PKI

Pada tanggal tersebut, kelompok pendukung Partai Komunis Indonesia berusaha melakukan kudeta.

Gerakan tersebut terjadi bukan hanya di Jakarta saja tetapi juga di Yogyakarta. Akibat gerakan PKI tersebut 10 orang yang terdiri dari beberapa perwira tinggi Angkatan Darat menjadi korban keganasan PKI.

Mereka menculik beberapa perwira tinggi militer dengan tuduhan hendak melakukan kudeta. Para korbannya yang kemudian disebut sebagai pahlawan revolusi

Pemerintah kemudian dianugerahi gelar Pahlawan Revolusi serta juga sebagai Pahlawan Nasional. Siapa saja mereka? Diantaranya adalah Mayjen R. Suprapto

Baca Juga: SMK Negeri 1 Karangjambu Belum Punya Gedung Sekolah, Pemkab Purbalingga Siapkan Lahan 1 Hektar

Mayjen R. Suprapto lahir di Purwokerto, Jawa Tengah pada tanggal 20 Juni 1920. Setelah menyelesaikan pendidikan menengah atasnya, Suprapto kemudian mengikuti pelatihan militer di Koninklijke Militaire Akademie di Bandung.

Namun ia tak sampai selesai karena Jepang menguasai Indonesia.Suprapto kemudian ditahan dan dijebloskan ke penjara. Namun ia berhasil melarikan diri.

Ia sempat mengikuti pelatihan keibodan, seinendan, dan syuisyintai yang diadakan oleh Jepang. Setelah itu, ia memilih bekerja di Kantor Pendidikan Masyarakat.

Setelah Indonesia merdeka, R. Suprapto kemudian bergabung dalam TKR (Tentara Keamanan Rakyat).

Ia terlibat langsung dalam pertempuran Ambarawa bersama Jenderal Sudirman melawan tentara Inggris.

Baca Juga: 14 Tahun SMK Negeri 1 Karangjambu Belum Miliki Gedung Sekolah, Ini Tanggapan Sekda Purbalingga

Setelah Belanda mengakui kedaulatan Indonesia, R. Suprapto ditugaskan menjadi Kepala Staf Tentara dan Teritorial (T&T) IV/ Diponegoro di Semarang.

Setelah itu ia pindah ke Jakarta menjadi Staf Angkatan Darat dan Kementrian Pertahanan.

Beberapa tahun kemudian, Pahlawan revolusi ini kemudian diangkat sebagai Deputi (Wakil) Kepala Staf Angkatan Darat untuk Sumatera yang berkedudukan di Medan.

Hingga kemudian ia kembali ke Jakarta menjadi salah satu perwira tinggi Angkatan Darat dengan pangkat Mayor Jenderal.

Pada tanggal 1 Oktober 1965 waktu dini hari, R Suprapto dijemput oleh Pasukan Cakrabirawa dengan dalih dipanggil menghadap Presiden Soekarno.

Baca Juga: Purbalingga Mulai Kembangkan Motor Listrik, Desember Targetkan Produksi 3 Unit

Suprapto kemudian dibawa ke daerah Halim Perdanankusuma tepatnya di lubang buaya.

Disana R. Suprapto disiksa dan kemudian di eksekusi mati. Menurut riset Indoleaks tahun 2010, R. Suprapto mengalami 11 luka tembak dan 3 luka tusuk yang menyebabkan ia gugur.

Jasadnya R. Suprapto ditemukan pada tanggal 04 Oktober 1965 dalam sumur tua yang sudah ditimbun setelah dilakukan evakuasi oleh anggota marinir.

Jasadnya kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. S. Suprapto kemudian dianugerahi gelar pahlawan revolusi oleh pemerintah Indonesia.

 

 

Editor: Teguh Priyatno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x