Belajar dari Pengalaman Langsung Kesembuhan Penyintas Covid-19

24 November 2020, 11:19 WIB
dr. Dirga Sakti Rambe, dokter spesialis penyakit dalam/vaksinolog (kanan) bersama dr. Twindy Rarasati (kiri) yang juga merupakan penyintas Covid-19 menjadi pembicara dalam dialog produktif bertema vaksin sebagai perencanaan preventif kesehatan didampingi moderator Tasya Syarif di Jakarta, Senin, 23 November 2020. /Kemekominfo

Lensa Purbalingga - Tanpa ada gejala demam, Twindy Rarasati langsung mengalami gejala sesak nafas. Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, dia dinyatakan positif Covid-19.

“Awalnya, saya langsung sesak nafas. Sakit kepala, kelelahan, hilangnya indera penciuman dan pengecapan. Tapi saya tidak mengalami demam atau batuk,” jelasnya.

Hal ini diceritakan Twindy yang berprofesi sebagai dokter dalam Dialog Produktif dengan tema ‘Vaksin Sebagai Perencanaan Preventif Kesehatan’ yang diselenggarakan di Media Center Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin 23 November 2020.

Baca Juga: Muncul Klaster Baru, 52 Warga Karanggambas Positif Covid-19

Baca Juga: Kasus Covid Meningkat, Operasi Yustisi Ditingkatkan

Menurutnya, ada banyak sekali gejala yang dapat timbul ketika terinfeksi virus Corona. Karena itu penting untuk selalu memperhatikan perubahan yang terjadi pada tubuh.

“Saya sempat dirawat di rumah sakit selama dua minggu dan lanjut isolasi mandiri dua minggu lagi. Baru kemudian dinyatakan sembuh dan bisa kembali bekerja,” jelasnya.

Diceritakan Twindy, selama proses recovery, indera perasa dan penciuman pelan-pelan berangsur pulih setelah empat atau lima hari dia kehilangan dua kemampuan indra tersebut.

Baca Juga: Diduga Gunakan Gedung Pemerintah Untuk Kampanye, Paslon 02 Dilaporkan Ke Bawaslu

Baca Juga: Jelang Pemungutan Suara, Ribuan PTPS Bakal Di-Rapid Test

“Mengatur pola makan dengan asupan makanan tinggi kalori, tinggi protein sebagai usaha meningkatkan imunitas,” ujarnya menjelaskan treatment yang dilakukan sepanjang proses pemulihan.

Karena berprofesi sebagai dokter dan berada di garda terdepan, Twindy sadar bahwa risiko tertular lebih besar. Untuk mencegah risiko penularan, Twindy melakukan mitigasi terlebih dahulu.

Baca Juga: Ada Peluang Dapat Bansos Modal Usaha Rp3,5 Juta dari Kemensos, Segera Cek NIK KTP Melalui Link Ini

Baca Juga: Warga Makam Digegerkan Sesosok Mayat Ditengah Sawah

Baca Juga: Hujan Es Terjadi Di Puncak Gunung Slamet

“Saya sudah menerapkan protokol kesehatan di rumah. Ada ruangan terpisah dan sudah ada alurnya. Aktivitas makan juga tidak dapat dilakukan bersama untuk mengurangi risiko tertularnya anggota keluarga lainnya,” tuturnya.

Berdasarkan pengalamannya sebagai penyintas Twindy mengungkapkan bahwa protokol kesehatan harus sebaik-baiknya dilakukan.

Baca Juga: Waspada! Selama 4 Hari Kasus Terkonfirmasi Positif Covid-19 Semakin Meningkat di Purbalingga

“Tanggung jawab menjalankan protokol kesehatan ada di diri kita sendiri dan jangan lupa untuk terus update ilmu agar bisa tahu apa yang harus dilakukan. Bagi yang sekarang, terus berjuang melawan Covid-19 dan tetap semangat. Kita bisa bangkit dan overcome,” tutupnya.***

Editor: Henoh Prastowo

Sumber: Kemekominfo

Tags

Terkini

Terpopuler