Sering Main Media Sosial Bisa Kena Masalah Mental, Ini Cara mengatasinya

- 18 Juni 2022, 13:04 WIB
Ilustrasi bermain media sosial
Ilustrasi bermain media sosial /Pixabay.

2. Memperburuk kesepian

saat kamu merasa kesepian, intensitas penggunaan media social kamu juga akan meningkat. Perasaan ingin diakui lewat “like” memang bisa meredakan rasa sepi yang kamu alami. Tetapi, hal tersebut hanya bersifat sementara.

Kamu tidak bisa menggantikan pentingnya bersosialisasi dengan orang lain. Dengan bersosialisasi secara tatap muka kamu akan merasakan perasaan senang dan kepuasan yang lebih lama.

Emoji dalam media sosiat tidak dapat menggantikan komunikasi tatap muka yang sebenarnya. Kamu tidak dapat merasakan ikatan kuat yang terbentuk dari bahasa badan, ekspresi wajah, tone suara dalam komunikasi lewat media sosial.

Baca Juga: Dua Pelajar SMP di Kebumen Terseret Ombak Saat Mandi di Pantai, Begini Kejadiannya

Memang, media social membantu kita tetap terhubung dengan keluarga, teman, dan pasangan. Penggunaan ini juga bermanfaat untuk membantu kamu untuk merasa lebih dekat saat bertemu langsung.

Tombol “like” telah menggantikan kolom komentar. Pada masa ini para remaja mengartikan “like” sebagai hirarki atau symbol status.

Semakin banyak like yang kamu punya, kamu akan memiliki status yang lebih tinggi pula. Selain itu, kondisi ini membuat beberapa remaja merasa terpinggirkan dan terhakimi, bahkan beberapa dari mereka sangat sensitive terhadap hal tersebut.

Baca Juga: Viral! Pengangkutan Sapi Ternak dengan Crane Kapal, Begini Respon Kementan

3. Cyberbulliying

Halaman:

Editor: Kurniawan

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x