Terdapat 2 periode infeksi virus:
a. Periode invasi (0-5 hari)
Terinfeksi akan mengalamai demam, sakit kepala yang parah, membengkaknya kelenjar getah bening, sakit pada tulang belakang, nyeri otot, dan kurang bertenaga atau lemas.
Pembengkakan kelenjar getah bening menjadi karakteristik unik dari monkeypox, yang membedakan monkeypox dari cacar jenis lainnya.
Baca Juga: Angka Kematian Ibu dan Bayi di Purbalingga Tinggi, Ini Pesan Bupati Tiwi
b. Periode erupsi kulit
Biasanya terjadi 1-3 hari setelah demam muncul. Ruam biasanya terpusat pada wajah, tangan dan kaki.
Ruam ini tersebar paling banyak di wajah, telapak tangan dan kaki, mukosa mulut, alat kelamin, konjungtiva, dan kornea.
Ruam ini dapat tumbuh menjadi papules ( bentol-bentol) menjadi vesicles (bentol-bentol berisi cairan bening), lalu berubah menjadi pustules (bentol-bentol berisi cairan kekuningan) sebelum mengering dan terkelupas.
Jumlah bentol-bentol ini berveriasi dari beberapa hingga ribuan, bahkan pada kasus terparah, bentol-bentol dapat memenuhi hampir seluruh bagian kulit.
Baca Juga: Benarkah Vape lebih Aman Ketimbang Rokok Konvesional? Berikut Ulasannya
Monkeypox hanya bertahan dari 2 sampai 4 minggu. Sedangkan kasus kritis tergantung pada lama seseorang terpapar virus ini dan riwayat kesehatan pasien.
Sekarang masyarakat dengan umur kurang dari 50 tahun lebih mudah terpapar oleh virus ini.