Mendadak Gawat! 25 Nakes RSUD Purbalingga Terkonfirmasi Covid-19

24 November 2020, 21:28 WIB
Ilustrasi tenaga kesehatan (nakes) terkonfirmasi Covid-19 di Purbalingga. /Pixabay/Ri Butov

Lensa Purbalingga – Status penyebaran Covid-19 di Purbalingga mendadak gawat. Selain terjadi lonjakan dratis kasus Covid-19, terungkap juga 25 tenaga kesehatan (nakes) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Goeteng Tarunadibrata Purbalingga, terkonfirmasi virus Corona.

Bahkan, dari 25 nakes yang terkonfirmasi Covid-19, sebanyak 24 orang masuk dalam kategori OTG (Orang Tanpa Gejala).

25 nakes yang terkonfirmasi Covid-19 tersebut terungkap saat Rapat Sekretariat Tim Satgas Covid-19 Purbalingga, di pringgitan Pendopo Dipokusumo Pemkab Purbalingga, Selasa, 24 November 2020 sore.

Baca Juga: Ada Peluang Dapat Bansos Modal Usaha Rp3,5 Juta dari Kemensos, Segera Cek NIK KTP Melalui Link Ini

Baca Juga: Belajar dari Pengalaman Langsung Kesembuhan Penyintas Covid-19

Pelaksana tugas (Plt) Direktur RSUD Goeteng Tarunadibrata Purbalingga, dr Sulistya Rini Candra Dewi, M.Kes mengungkapkan, dari 25 tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif Covid, terdiri dari 3 tenaga dokter, 16 perawat, dan sisanya dari ahli gizi, tenaga cleaning service, sopir.

“Berdasar hasil tracing, penularan tenaga kesehatan ini justru berasal dari luar, bukan tertular dari rumah sakit. Karena kebetulan, ada sejumlah perawat yang tertular oleh suaminya yang bekerja di lain tempat,” kata Rini.

Menurutnya, pihak RSUD sangat ketat menerapkan protokol kesehatan bagi tenaga medisnya.

Baca Juga: Foto Bersama Ganjar Digunakan Untuk Kampanye, Istri Mantan Bupati Mengadu Ke Bawaslu

Ia menjelaskan, untuk tenaga medis yang menangani langsung pasien Covid menggunakan alat pelindung diri (APD) level 3.

Sedangkan yang tidak bersinggungan langsung seperti di poliklinik menggunakan APD level 2.

“Kami menerapkan ketat protokol kesehatan bagi tenaga medis RSUD,” kata Rini.

Baca Juga: Awas! Total Kasus Positif Covid-19 di Purbalingga Mendekati 1000 dalam waktu Singkat

Baca Juga: Muncul Klaster Baru, 52 Warga Karanggambas Positif Covid-19

Sementara itu Pjs Bupati Sarwa Pramana menegaskan, agar penerapan protokol kesehatan di semua lini, baik perkantoran, pasar, tempat wisata, pertokoan, fasilitas umum dan lainnya harus diperketat.

“Untuk tempat keramaian seperti pasar yang berpotensi mudah menularkan, harus ketat penerapan protokol kesehatannya,” tandasnya.

Selain itu, munculnya klaster pengajian yang mengakibatkan lebih dari 50 orang terkena Covid, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan tokoh agama.

Baca Juga: Melonjaknya Kasus Covid-19, eks Gedung SMP N 3 Dijadikan Ruang Isolasi

“Mereka sudah menyampaikan ke kami, untuk sementara dengan kesadaran sendiri menghentikan kegiatan pengajian yang berpotensi menyebabkan meluasnya kasus covid,” katanya.

Sarwa mengaku, melonjaknya kasus Covid-19 di Purbalingga yang didominasi oleh pasien OTG tidak diimbangi dengan daya tamping rumah sakit yang mencukupi.

Oleh sebab itu, jika memungkinkan, pasien OTG bisa melakukan isolasi mandiri di rumah, atau di isolasi di eks gedung SMPN 3 Purbalingga.

Baca Juga: Awas! Total Kasus Positif Covid-19 di Purbalingga Mendekati 1000 dalam waktu Singkat

Baca Juga: UMK Jawa Tengah Tahun 2021 Ditetapkan, Purbalingga Alami Kenaikan 2,43 Persen

Baca Juga: Bahar Bin Smith Tolak Pemeriksaan Atas Kasus Dugaan Penganiayaan Sopir Taksi

Disebutkan, gedung sekolah tersebut memiliki kapasitas 94 hingga 100 orang yang ditempatkan pada 14 ruangan.

“Kami sepakati, dengan outbreak kasus covid di Purbalingga, pasien OTG diisolasi mandiri atau di gedung SMPN 3. Tentunya tetap dalam pengawasan tenaga medis,” bebernya.

Sarwa juga meminta penerapan Jogo Tonggo yang mengedepankan gotong royong masyarakat harus benar-benar diterapkan.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Pjs Bupati Purbalingga Siapkan Tempat Isolasi Baru

Baca Juga: Sempat Kabur, Pencuri Motor Di Toko Gorden Berhasil Ditangkap

Baca Juga: Terkait Pencopotan Baliho Habib Rizieq, Narji dan 2 Artis Lainnya Temui Pangdam Jaya, Ada Apa?

“Ayo sikap gotong royong masyarakat, kita bangkitkan kembali. Para kepala desa untuk menggerakkan masyarakatnya saling menolong terhadap warganya yang terkena covid. Jaga tetangga yang terkena covid, bantu mereka,”kata Sarwa.***

Editor: Henoh Prastowo

Sumber: Humas Protokol Kabupaten Purbalingga

Tags

Terkini

Terpopuler