Harapan Terbang Ke Tanah Suci Kandas, Bupati Tiwi: Jangan Patah Semangat, Skenario Allah Takdir Terindah

- 10 Juni 2021, 07:48 WIB
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi. /Fitri Khasanah./

Lensa Purbalingga - Sebanyak 602 Calon Jamaah Haji (CJH) di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, gagal bertolak ke tanah suci usai pemerintah memutuskan batal memberangkatkan jemaah haji tahun ini.

Kepada CJH, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi meminta agar mereka bersabar, berlapang dada atas keputusan pemerintah.

Baca Juga: Purbalingga Terapkan Perda Penanggulangan Penyakit Menular, Langgar Prokes Siap-siap Disanksi

Pihaknya menuturkan keputusan pemerintah dalam hal ini menteri agama yang tertuang dalam KMA 660 tahun 2021 tentang pembatalan keberangkatan ibadah haji tahun 2021 merupakan keputusan terbaik.

Keputusan tersebut pastinya telah mempertimbangkan banyak hal, terutama di masa pendemi Covid 19 saat ini yang terjadi di seluruh dunia.

"Saya rasa ini adalah yang terbaik untuk masyarakat, karena apapun aspek kesehatan dan keamanan harus kita prioritaskan apalagi ini masih pandemi Covid 19," katanya, Rabu 9 Juni 2021 kemarin.

Baca Juga: DPC PDIP Purbalingga Solid Usulkan Puan Maharani Capres 2024

Lanjut Tiwi, mudah mudahan ini menjadi tahun terakhir tidak dilaksanakan ibadah haji. Semoga tahun depan pandemi selesai dan pemberangkatan jamaah haji bisa berjalan seperti sedia kala," katanya, baru-baru ini.

"Jadi, yang namanya haji ini kan ibadah ya, saya pun memahami dan mengerti kondisi jamaah, tetapi percayalah mungkin ini takdir ketetapan Allah yang terbaik untuk kita. Mari kita ambil hikmahnya," tuturnya.

Baca Juga: Benarkah 11 Juni Jokowi Akan Kunjungi Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga, Ini Penjelasannya

Senada dengan Bupati Tiwi, Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kantor Kementerian Agama Purbalingga, Hamimah juga berpesan jamaah calon haji Purbalingga untuk bersikap tenang apapun keputusan pemerintah.

"Apa yang dilakukan oleh pemerintah demi keselamatan, kenyamanan, dan kesehatan jemaah," ucapnya.

Baca Juga: Biadab! Seorang Ibu di Purbalingga Tega Tinggalkan Bayi Yang Baru Dilahirkan

Sembari menunggu keberangkatan yang ijinkan oleh pemerintah, baik Pemerintah Indonesia maupun Arab Saudi, pihaknya meminta calon jamaah selalu menjaga kesehatan.

"Dalam rentang waktu penundaan, jamaah calon haji diharapkan lebih mempersiapkan diri, baik itu fisik, mental dan pengetahuan," ujar Hamimah.

"Namanya ibadah haji ini kan panggilan dari Allah, mungkin kita sudah sangat meninginkan berangkat, sudah berdo'a maksimal. Allah lah yang menentukan, jadi harus siap apapun yang diputuskan," katanya.

Baca Juga: Warga Keluhkan Akses Jalan Menuju Bandara JBS Purbalingga Bergelombang dan Berlubang

Pihaknya membeberkan sesungguhnya calon jamaah haji di Purbalingga sudah dalam posisi siap, seperti kesiapan dokumen dan sudah vaksin meningitis.

"Lebih dari separuh calon jamaah kita juga sudah vaksin Covid 19. Persiapan keberangkatan dan pelaksanaan ibadah disana kan tentunya berbeda dengan sebelum pandemi, jadi memerlukan waktu persiapan tambahan khususnya terkait penerapan protokol kesehatan kaya sebelum dan sesudah terbang harus dikarantina," imbuhnya.

Baca Juga: Jembatan Merah Senilai Rp 28 M Belum Berfungsi Sudah Rusak, Ketua DPRD Purbalingga Minta Diproses Hukum

Hamimah menggambarkan jika calon jamaah diputuskan berangkat, setidaknya bulan Mei lalu pemerintah sudah memberikan kepastian.

"Akhirnya pemerintah memutuskan batal, ya gambaran saja tahun-tahun sebelumnya itu kloter pertama pemberangkatan haji bulan Juni, Mei harus ada kepastian. Nggak bisa pemberitahuan berangkat mepet, nanti nggak bisa untuk protokol kesehatannya," pungkasnya.***

Editor: Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x