Undip Dampingi Pengembangan Wisata Hijau di Kabupaten Purbalingga, Bagaimana Pemetaan dan Eksekusinya

- 15 Maret 2022, 22:36 WIB
Pengrajin batik di Desa Limbasari sebetulnya sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu, mereka terus bergeliat menghidupkan batik tulis khas Limbasari hingga dikenal banyak orang.
Pengrajin batik di Desa Limbasari sebetulnya sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu, mereka terus bergeliat menghidupkan batik tulis khas Limbasari hingga dikenal banyak orang. /instagram.com@lilian_kt

Lensa Purbalingga - Universitas Diponegoro (Undip) memetakan dan mendampingi pengembangan wisata hijau di Kabupaten Purbalingga.

Pemetaan dan eksekusi dalam bingkai kerjasama direncanakan dilakukan dalam jangka waktu tiga tahun dan bertujuan sebagai alternatif agar perkembangan kepariwisataan memberikan kemanfaatan secara sosial, ekonomi lingkungan bagi masyarakat.

Baca Juga: MWC NU Kecamatan Purbalingga Dilantik, KH Roghib: Harus Membumikan Ahlussunnah wal Jama'ah an-Nahdliyah

"Purbalingga memiliki potensi salah satunya adalah wisata hijau. Itu akan memberikan benefit dari berbagai sisi," kata akademisi Undip, Prof. Aries Susanti, di depan jajaran pejabat di lingkungan Pemkab Purbalingga dan Kementerian Perindustrian serta Surveyor RI, di ruang rapat Bupati Purbalingga, Selasa (15 Maret 2022).

Aries merinci, untuk tahun pertama akan menentukan lokasi yang akan dikembangkan, strategi dan masterplan serta draft DED.

Baca Juga: 35 Hektar Sawah Terendam Banjir, Warga Desa Gambarsari Purbalingga Terancam Gagal Panen

Di tahun kedua, finalisasi masterplan dan DED fasilitas wisata dan realisasi pembangunan fasilitas wisata. Kemudian di tahun ketiga tempat wisata akan dikembangkan mulai dari pemasaran hingga dampak ekonomi bagi masyarakat.

"Paling tidak di tahun ketiga sudah nampak bagi masyarakat di sektor ekonominya," ujarnya.

Baca Juga: Agar Merek Punya Kekuatan Hukum, Begini Cara Daftarkan Secara Online

Halaman:

Editor: Teguh Priyatno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x