Lensa Purbalingga - Tahun 2021, kasus pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Purbalingga tercatat ada sebanyak 45 kasus. Hingga Maret 2022 sudah terjadi 15 kasus.
Kemudian, penderita HIV/AIDS tahun 2021 ada 576 jiwa dan Januari 2022 meningkat menjadi 633 jiwa,” rincinya.
Baca Juga: Guru SMP di Purbalingga Cabuli Tujuh Muridnya Ada Yang Sampai Dua Kali di Sekolahan
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kabupaten Purbalingga saat Rembug Kelompok Rentan, Perempuan, Anak, usia Lanjut dan Disabilitas (Rembug Kreasi).
“Kelompok rentan adalah bagian dari kita, oleh karenanya kita yang tidak termasuk kelompok rentan harus memiliki rasa tanggungjawab untuk mengupayakan dan menyediakan kemudahan berupa bantuan layanan sarpras agar masing-masing dapat terpenuhi kebutuhan dan mendapatkan haknya,” katanya, Jumat 15 April 2022.
Baca Juga: Guru SMP Cabuli Tujuh Muridnya di Purbalingga Terinspirasi Film Kartun Adegan Dewasa
Ia menjelaskan, kelompok rentan di Purbalingga memiliki permasalahan seperti, masih adanya kasus kematian ibu melahirkan, angka kematian bayi dan balita, angka prevalent stunting, juga permasalahan talasemia, jantung bawaan dan penderita HIV/AIDS.
Dari catatan, penderita talasemia tahun 2021 sebanyak 96 jiwa dan terlayani baru 73 jiwa, jantung bawaan tercatat 95 jiwa dan dirawat 83 jiwa.
Selanjutnya, ada 2287 anak tidak sekolah. Untuk penyandang disabilitas di Kabupaten Purbalingga terdapat 9581 jiwa, terdiri disabilitas fisik 6.115, disabilitas mental 3.028 dan disabilitas fisik dan mental 824 orang.
“Total jumlah pemerlu pelayanan kesejahteraan social secara keseluruhan ada 157.317 jiwa dan baru 88,73% yang terlayani oleh pemerintah,” katanya.
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi yang diwakili Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Agus Winarno mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga memiliki visi Purbalingga yang mandiri berdaya saing menuju masyarakat yang sejahtera dan berakhlak mulia.
Tujuan dari pembangunan tersebut adalah masyarakat yang sejahtera untuk semua. Pemkab Purbalingga sudah mengalokasikan kegiatan guna memfasilitasi kelompok rentan.
Kegiatannya tersebut antara lain alokasi untuk penyediaan rantang berkah untuk lansia, Pemkab juga mengalokasikan iuran BPJS yang tidak ditanggung oleh pemerintah pusat.
Baca Juga: Polres Luwu Timur akan Lanjutkan Kasus Dugaan Perkosaan 3 Anak, Ini Penjelasannya
Secara periodic dalam kegiatan bupati mengalokasikan pembagian beras dan lele serta makanan tambahan untuk ibu hamil, dan lain sebagainya.
“Semuanya dalam rangka memberikan peluang yang sama, agar pembangunan bisa untuk semua,”rincinya.
Kegiatan Rembug Kreasi menghadirkan narasumber, dari Forum Lintas Perempuan Kabupaten Purbalingga, Forum Thalasemia dan Jantung Bawaan Kabupaten Purbalingga dan KPAD Kabupaten Purbalingga.