Ponpes Minhajut Tholabah Dibuka, Ketua Gugus Tugas Mintol Siapkan 4 Skenario untuk Santri

- 7 Juli 2020, 05:00 WIB
BUPATI Dyah Hayuning Pratiwi, SE, BEcon, MM bersama Tim Gugus Tugas kabupaten dan sejumlah Forkopimda meninjau Pondok Pesantren Minhajut Tholabah, pada Senin 6 Juli 2020./humasPbg
BUPATI Dyah Hayuning Pratiwi, SE, BEcon, MM bersama Tim Gugus Tugas kabupaten dan sejumlah Forkopimda meninjau Pondok Pesantren Minhajut Tholabah, pada Senin 6 Juli 2020./humasPbg /Tim Lensa Purbalingga/

Lensa Purbalingga - Bupati Dyah Hayuning Pratiwi, SE, BEcon, MM bersama Tim Gugus Tugas Kabupaten dan sejumlah Forkopimda meninjau Pondok Pesantren Minhajut Tholabah yang berlokasi di Desa Kembangan, Kecamatan Bukateja, Purbalingga, pada Senin, 6 Juli 2020.

Pondok Pesantren tersebut sedang bersiap menyambut kembali santrinya melaksanakan pembelajaran atau kajian di tempat ini.

Berbagai persiapan telah dilakukan oleh pengurus Yayasan dan Gugus Tugas Minhajut Tholabah (Mintol) terkait penyiapan infrastruktur protokol kesehatan sebagaimana dipersyaratkan oleh Kementerian Agama dan Gugus Tugas Pencegahan dan Percepatan Penanganan Covid-19.

Baca Juga: Polisi Gerebek Tempat Karaoke di Kutasari Purbalingga

Baca Juga: Positif Covid-19, Salah Satu Rumah Warga Pamitran di Cirebon Digembok Pengurus Kampung

“Sebelum kedatangan santri kami telah melakukan berbagai persiapan termasuk pembuatan sarana dan prasarana cuci tangan pakai sabun, merekonstruksi kamar santri serta pengaturan tempat ibadah dan ruang pembelajaran agar sesuai syarat physical distancing,” kata Ketua Pengasuh Pondok Pesantren Minhajut Tholabah, Kyai Ma’ruf Salim yang didampingi Ketua Yayasan Kyai Basyir Fadlulloh.

Pihaknya berterima kasih kepada tim gugus tugas kabupaten yang cepat merespon permohonan ijin yang diajukan, sehingga proses penerimaan kembali para santri yang terdiri dari 900 santri mukim (menginap) dan 200 santri non mukim dapat segera ditindaklanjuti.

Ketua Gugus Tugas Mintol, Waryadi dalam pemaparannya mengatakan, pihaknya telah menyiapkan empat skenario yang harus dilalui para santri sebelum menuju ponpes.

Baca Juga: Dampak Covid-19, Sejumlah 14.000 Pekerja Airbus Berpotensi Terkena PHK

Baca Juga: Positif Covid-19, Salah Satu Rumah Warga Pamitran di Cirebon Digembok Pengurus Kampung

“Para santri yang akan kembali ke Ponpes harus sehat dan membawa surat keterangan sehat dari Puskesmas setempat. Khusus santri yang berasal dari luar Jawa Tengah wajib melakukan rapid test,” katanya.

Selain itu, lanjut Waryadi, santri wajib membawa peralatan pribadi, membawa masker minimal 3 buah dan hanya diperbolehkan diantar oleh maksimal 2 orang.

Nantinya, dalam proses memasuki area pondok juga dilakukan pengaturan sesuai protokol kesehatan.

Baca Juga: Wastralingga, Mudahkan Wisatawan Memilih Corak Batik Khas Purbalingga

Baca Juga: Manfaat Bersepeda, Kurangi Resiko Obesitas dan Tingkatkan Imunitas

“Kami juga menerapkan proses karantina selama 14 hari kepada seluruh santri sebelum dilakukan pembelajaran,” ujarnya.

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menyambut baik kesiapan Pondok Pesantren Minhajut Tholabah yang berencana membuka kembali pembelajaran di pondok.

Meski demikian, tim gugus tugas kabupaten juga membutuhkan data jumlah santri.

Baca Juga: Penularan Virus Corona Melalui Udara, Transportasi Publik Jadi Tempat yang Paling Mengkhawatirkan

Baca Juga: Aplikasi JAGA, Jubir KPK: 621 Keluhan Terkait Penyaluran Bantuan Sosial

Utamanya yang berasal dari luar Jawa Tengah dan yang masuk dalam zona merah Covid-19.

“Saya menekankan beberapa hal agar proses penerimaan kembali santri dapat dilakukan dengan protokol kesehatan secara ketat. Termasuk proses karantina selama 14 hari juga harus diawasi secara ketat sehingga setelah karantina dapat dilaksanakan pembelajaran secara aman,” kata Bupati Tiwi.

Hal senada diungkapkan Dandim 0702 Purbalingga Letkol Inf Yudhi Novrizal.

Baca Juga: BBM Jenis Premium dan Pertalite akan Dihapuskan, Harga Pertamax?

Baca Juga: Mantap! Rp 17,5 Juta per Penerima Manfaat untuk BSPS 2020 Tahap 2 di Purbalingga

Wakil Ketua Gugus Tugas Covid Kabupaten Purbalingga ini juga meminta komitmen seluruh pengasuh dan santri Ponpes Minhajut Tholabah terutama dalam menjalankan protokol kesehatan selama masa karantina 14 hari pertama.

“Pendataan santri baik yang berasal dari Purbalingga maupun luar Purbalingga penting dilakukan untuk mempermudah melakukan penelusuran. Selain itu saran Saya adalah sebelum masuk ke pondok, para santri wajib memenuhi persyaratan yang telah ditentukan,” jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Tiwi juga memberikan bantuan masker dan alat penyemprot desinfektan.

Baca Juga: Ribuan Massa di Purbalingga Gelar Aksi Damai, Tuntut DPR RI Cabut Ruu Hip

Sedangkan BPBD Purbalingga melakukan penyemprotan desinfektan diseluruh kawasan Pondok Pesantren Minhajut Tholabah.***

Editor: Henoh Prastowo

Sumber: Humas Protokol Kabupaten Purbalingga


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x