Mengenal lebih jauh Cyberbuliying dan Bagaimana Cara Mngatasinya

18 Juni 2022, 13:44 WIB
Ilustrasi, Mengenal lebih jauh Cyberbuliying dan Bagaimana Cara Mngatasinya. /Pixabay.

Lensa Purbalingga – Cyberbuliying adalah perundungan yang dilakukan lewat teknologi. Cyberbuliying dapat dilakukan lewat media sosial, platform pesan, platform game, dan ponsel seluler.

Cyberbuliying merupakan perilaku yang secara terus menerus dilakukan, bertujuan untuk menakuti, menginggung perasaan korban, atau mempermalukan.

Baca Juga: Ternyata Laki-Laki Bisa Jadi Korban KDRT, Kok Bisa? Ini Alasannya

Contoh dari cyberbuliying yaitu:

1. Menyebarkan berita bohong atau memposting foto atau video memalukan seseorang di media sosial.

2. Mengirim kata-kata menyakitkan, kekerasan, ancaman, gambar atau video lewat platform pesan.

3. Menirukan seseorang atau berpura-pura menjadi korban lewat akun palsu dan mengirim pesan kejam kepada orang lain.

Baca Juga: Sering Main Media Sosial Bisa Kena Masalah Mental, Ini Cara mengatasinya

Terkadang Cyberbuliying dan bulliying secara langsung dapat dilakukan secara bersamaan.

Namun, Cyberbuliying menimbulkan bukti, sehingga dapat digunakan untuk menuntut pelaku di meja hijau.

Efek yang diterima korban juga tidak sedikit lho! Cyberbuliying akan membuat kamu merasa diserang kapanpun dan dimanapun kamu berada.

Baca Juga: Anak Dibawah Umur di Purbalingga Kendarai Sepeda Motor, Polisi Bakal Lakukan Ini

Korban akan selalu merasa tidak aman, bahkan di rumah mereka sendiri. perasaan menjadi bahan tertawaan akan membuat korban tutup mulut dengan apa yang mereka alami.

Pada beberapa kasus, cyberbuliying yang parah dan tidak mendapat pertolongn akan membuat korban bunuh diri.

Baca Juga: Dua Pelajar SMP di Kebumen Terseret Ombak Saat Mandi di Pantai, Begini Kejadiannya

Terdapat 3 aspek yang terkena dampak dari cyberbuliying, yaitu:

1. Mental – perasaan kecewa, malu, bodoh, takut, dan marah

2. Emosional – merasa malu dan kehilangan minat pada hal yang biasanya disukai.

3. Fisik – lelah (kurang tidur), hingga sakit perut dan sakit kepala.
Bagaimana sih cara membedakan bulliying dengan bercanda?

Baca Juga: Viral! Pengangkutan Sapi Ternak dengan Crane Kapal, Begini Respon Kementan

Caranya simple lho! Saat mereka bercanda terlalu jauh atau kelewatan, dan kamu meminta mereka untuk berhenti tapi mereka tidak mau berhenti, itu adalah bulliying.

Pada cyberbuliying, kamu akan mendapatkan perhatian dari banyak orang yang tidak kamu kenal.

Sedangkan, kamu sendiri tidak menyukai perhatian yang kamu dapatkan. Saat kamu mengalaminya, mintalah bantuan.

Baca Juga: Terungkap, Ternyata Karena Ini SiLPA Tahun 2021 di Purbalingga Naik

Cyberbuliying dapat dihentikan saat kita tidak hanya menghukum pelaku, tetapi juga menghargai semua orang baik dikehidupan nyata maupun di dunia online.

Apa yang harus kamu lakukan saat kamu mengalami cyberbuliying?

Baca Juga: Kabar Gembira, Wings Air Buka Rute Penerbangan Ke Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga

Hal pertama, kamu harus meminta tolong kepada orang tua, atau oaring terdekat yang bisa kamu percayai.

Jika kamu kesulitan membicarakan tentang cyberbuliying, kamu dapat membicarakannya dengan tenaga professional deperti psikolog atau psikiater.

Kamu juga dapat memblokir pelaku di media social atau melaporkan perilaku mereka ke media sosial itu sendiri.

Baca Juga: PRSI Purbalingga Gelar Kejuaraan Renang Usia Dini, Ternyata Ini Tujuannya

Perusahaan media sosial memiliki kewajiban untuk melindungi penggunanya.

Lalu, kumpulkan bukti seperti pesan tertulis, tangkapan layar, dan postingan media sosial untuk membuktikan apa yang kamu alami.

Baca Juga: Ini Respon Sejumlah Fraksi DPRD Purbalingga Tanggapi Capaian WTP dan SiLPA

Apa yang bisa lakukan untuk menjadi korban cyberbuliying?

Hal yang bisa kamu lakukan yaitu kamu harus berpikir dua kali sebelum memposting apapun di media sosial.

Karena, sekali kamu memposting sesuatu entah itu teks, gambar, rekaman suara, dan video kana selalu ada di media online dan sewaktu-waktu dapat digunakan untuk menyerangmu.

Tidak memberikan alamat, nomor telepon, atau nama sekolah tempatmu menimba ilmu.
Kamu juga dapat melakukan pengaturan pada aplikasi social media.

Baca Juga: Di Purbalingga Bayar Uji KIR Sekarang Bisa Non Tunai

Hal yang bisa kamu atur yaitu:

1. Siapa yang bisa melihat profilmu, dan mengirimmu komentar atau pesan pribadi.

2. Melaporkan komentar jahat, pesan, foto dan video untuk dihapus oleh platform media social.

3. Selain unfollow kamu bisa melakukan block pada seseorang, sehingga mereka dapat berhenti melihat atau menghubungimu.

Baca Juga: Meski Menerima Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD, DPRD Purbalingga Soroti Ini

4. Kamu dapat mengatur siapa yang dapat memberimu komentar

5. Kamu bisa menghapus postinganmu atau menyembunyikannya dari beberapa orang yang kamu pilih.

Baca Juga: Ini 3 Saran WHO Makanan Untuk Bayi Baru Lahir dari Umur 0-6 Bulan

Jika kamu menjadi korban, kamu tidak sendiri. Masih banyak orang diluar sana yang mengalami hal yang sama.

Sebagai cybercommunity kita memiliki kewajiban untuk selalu memperhatikan apa yang kita unggah dan kita katakan di media sosial.

Karena apa yang kita unggah atau katakan di media social bisa jadi menyakiti orang lain.***

Editor: Kurniawan

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler