Laporan Terkini Aktivitas Gunung Merapi, Terdengar Empat Kali Suara Guguran

- 22 November 2020, 18:17 WIB
Gunung Merapi melalui PGM Babadan, Minggu 22 Novembet 2020.
Gunung Merapi melalui PGM Babadan, Minggu 22 Novembet 2020. /Twitter BPPTGK.

Lensa Purbalingga - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melalui laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan Sabtu, 21 November 2020 pukul 00.00—24.00 WIB mengungkapkan, terdengar suara guguran sebanyak empat kali (sedang—keras) dari Pos Pemantauan Gunung Merapi (PGM) Babadan.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan resminya di Yogyakarta pada Minggu, 22 November 2020 juga mencatat, terdengar gemuruh suara guguran sebanyak satu kali (keras) dengan amplitudo 75 mm pada pukul 8.19 WIB dari PGM Babadan dan Kaliurang.

Baca Juga: Ada Peluang Dapat Bansos Modal Usaha Rp3,5 Juta dari Kemensos, Segera Cek NIK KTP Melalui Link Ini

Di samping itu, BPPTKG juga mencatat setidaknya 60 kali gempa guguran, 314 kali gempa hybrid/fase banyak, 35 kali gempa vulkanik dangkal, dan 63 kali gempa hembusan dalam periode yang sama.

Sementara dari pengamatan visual periode tersebut, tampak asap berwarna putih dengan intensitas sedang dengan ketinggian 50 meter di atas puncak.

Baca Juga: Di Purbalingga, Ratusan Warga Diserang Virus Chikungunya

Sedangkan laju rata-rata deformasi EDM (electronic distance measurement) Babadan tercatat mencapai 12 cm per hari.

Hingga saat ini, status Gunung Merapi sendiri masih berada pada Level III (Siaga) yang ditetapkan sejak 5 November lalu, dengan potensi bahaya dampak erupsi Merapi diperkirakan maksimal dalam radius lima kilometer dari puncak.

Baca Juga: Diduga Gunakan Gedung Pemerintah Untuk Kampanye, Paslon 02 Dilaporkan Ke Bawaslu

Atas potensi tersebut, segala penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.

Halaman:

Editor: Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x