Penting! Calon Siswa Terbukti Manipulasi Data PPDB 2020 SMA/SMK, Ganjar: Tidak akan Kasih Toleransi

4 Juli 2020, 12:16 WIB
GUBERNUR Jawa Tengah Ganjar Pranowo tegaskan tidak memberi toleransi calon siswa yang terbukti melakukan manipulasi data PPDB 2020 tingkat SMA/SMK.*/Antara /Tim Lensa Purbalingga/

Lensa Purbalingga - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tegaskan tidak memberi toleransi calon siswa yang terbukti melakukan manipulasi data berdasarkan hasil validasi dan verifikasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2020 tingkat SMA/SMK.

"Di SMA tadi ada, agak mirip sih, SKD (Surat Keterangan Domisili) ditemukan ternyata meskipun tidak terlalu banyak. Nanti setelah kita tahu kondisinya seperti apa baru kita putuskan, tapi kita tidak akan kasih toleransi (manipulasi data)," katanya usai meninjau proses verifikasi PPDB di SMAN 1 Semarang, SMKN 4 Semarang, dan SMKN 8 Semarang, Jumat 3 Juli 2020 petang.

Ganjar mengatakan, jumlah temuan yang tidak banyak tersebut merupakan efek dari peringatan yang diberikan pada awal-awal pendaftaran PPDB, di mana setelah ada peringatan keras tersebut sudah banyak yang mencabut berkas tidak sesuai dengan data sebenarnya.

Baca Juga: Partai Gerindra Kembali Polisikan Akun Facebook Atas Dugaan Pencemaran Nama Baik Ketuanya

Baca Juga: Miris! Bocah Berusia Enam Tahun Asal Pengadegan Purbalingga Menderita Hidrosefalus sejak Lahir

Untuk verifikasi di SMKN, Ganjar mengatakan tidak banyak persoalan karena PPDB untuk SMKN memang tidak menerapkan sistem zonasi dan permasalahan verifikasi yang ditemukan hanya soal klarifikasi terkait dengan lampiran untuk jalur prestasi dan afirmasi.

"Nah tadi yang prestasi perlu ada klarifikasi beberapa angka rapor, (persoalan, red) kecil-kecil sih. Terus yang afirmasi ya beberapa surat keterangan ditemukan tetapi tidak terlalu banyak," ujarnya dikutip lensapurbalingga.com dari Antara.

Kunjungan ke tiga sekolah tersebut dilakukan Ganjar untuk memastikan proses verifikasi PPDB berjalan lancar. Sebelumnya, ia inspeksi ke SMAN 3 Semarang untuk melihat dan memastikan tahapan proses verifikasi lancar.

Baca Juga: Kegiatan Belajar Mengajar Tatap Muka di Sekolah Mulai 13 Juli 2020

Baca Juga: Puncak Igir Kandang, Sajikan Wisata Bernuansa Alam Khas Pemalang

Ganjar juga berpesan kepada para guru untuk memperhatikan protokol kesehatan bagi anak-anak dan wali murid yang datang langsung untuk verifikasi PPDB.

"Maka kita minta bapak-ibu guru semua bisa mengklarifikasi dengan baik. Kemarin banyak kegamangan, waktunya cukup tidak ya, bisa gak ya, ruwet gak ya, dan ternyata gampang, tidak ruwet. Saya tinggal pesan protokol kesehatannya saja karena ini anak-anak dan wali murid datangnya langsung, agar itu diperhatikan," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Jumeri menambahkan sampai saat ini belum bisa dipastikan terkait dengan jumlah pelanggaran atau temuan ketidakcocokan data saat verifikasi PPDB. Hasl itu, karena proses verifikasi masih berjalan.

Baca Juga: DLH Purbalingga Apresiasi Pengelolaan Bank Sampah Bestari Selabaya

Baca Juga: 5 Karakteristik yang Perlu Dimiliki Pelaku Wirausaha dalam Membangun Usaha

Baca Juga: Bamsoet Apresiasi Kinerja Polri dalam Memberantas Peredaran 1.2 Ton Sabu

"Temuan belum kita rekap, jadi masih jalan, ternyata teman-teman membagi dalam delapan hari sehingga tidak bisa langsung jadi. Masih sampai besok Selasa, memang ada SKD ditemukan tidak pas, ada yang sertifikat atau piagam tidak pas, tapi secara umum sudah bagus karena begitu kita beri peringatan sudah banyak yang nyabut," ujarnya.

Terkait dengan pemberian sanksi, ia menjelaskan akan diputuskan melalui sidang dan rekapitulasi hasil temuan.

"Temuan dalam verifikasi akan disidangkan. Untuk keputusan 'cut' itu ada keputusan sidang yang kita buat supaya lebih adil, tidak sepihak semua. Sejauh ini belum ada yang disidangkan, nanti di akhir verifikasi," katanya.***

Editor: Henoh Prastowo

Sumber: antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler