Benarkah Vape lebih Aman Ketimbang Rokok Konvesional? Berikut Ulasannya

8 Juli 2022, 20:37 WIB
Ilustrasi rokok elektrik (vape). /Pixabay.

Lensa Purbalingga – Keberadaan rokok elektrik (vape) yang semakin mudah dijangkau dan praktis membuat sebagian orang beralih dari rokok konvensional.

Rokok ini pun tersedia dengan berbagai rasa dan aroma. Tidak seperti rokok konvensional yang rasanya itu-itu saja, membuat rokok elektrik menjadi pilihan alternatif bagi perokok.

Baca Juga: Ini 5 Manfaat Berjalan Kaki Setiap Hari Bagi Kesehatan Tubuh, Simak Ulasannya

Bahkan penggunanya bukan hanya orang dewasa saja, anak-anak dan remaja juga mulai menggunakan rokok jenis ini.

Memang, harga rokok elektrik ini cukup murah dibandingkan harga rokok konvensional yang harganya terus melonjak naik seiring dengan naiknya cukai yang sekarang mencapai 12%.

Baca Juga: Meski Sehat, 7 Sayuran Ini Tidak Baik Dikonsumsi Secara Berlebihan

Terlebih lagi banyaknya masyarakat yang mengira rokok ekeltrik lebih sehat dibandingkan rokok konvensional, membuat rokok jenis ini semakin banyak peminatnya.

Ternyata, rokok elektrik sama bahayanya dengan rokok konvensional lho!

Baca Juga: Jikun Sprain, Eks Bassis Edane dan Santet Getarkan Panggung Purbalingga Rock Parade 2022

Berikut daftar zat yang terkandung dalam rokok elektrik dan dampaknya bagi tubuh:

1. Propilen glikol
Senyawa ini digunakan untuk membuat uap pada rokok elektrik saat digunakan. Senyawa ini merupakan senyawa yang dapat mengiritasi mata, paru-paru, serta dapat menimbulkan gangguan pernafasan seperti asma, sesak nafas, dan obstruksi paru.

Baca Juga: Polisi Selidiki Kasus Pencurian di Kantor Desa Panunggalan Purbalingga

2. Nikotin
Zat nikotin ini dapat ditemukan pada hampir semua jenis vape. Nikotin merupakan zat yang terdapat dalam rokok konvensional, yang mengakibatkan kecanduan.

Nikotin termasuk narkoba jenis psikotropika stimulant, sehingga saat digunakan akan mempengaruhi sistem syafat pusat seseorang.

Efek yang kamu dapatkan saat kamu berhenti mengonsumsi nikotin adalah depresi, kepala pusing, tubuh gemetar, napas terengah-engah.

Sedangkan, dalam jangka waktu lama penggunaan nikotin akan meningkatkan resiko kerusakan paru-paru, kanker paru-paru, dan penyemputan pembuluh darah.

Baca Juga: Nathalie Gugat Cerai Sule, Nenek Hetti Ungkap Sifat Cucunya

3. Perisa diasetil
Yang paling banyak orang sukai saat menggunakan rokok elektrik yaitu memiliki rasa dan aroma yang beragam.

Hal ini disebabkan oleh kandungan diasetil yang ditambahkan pada vape liquid. Meskipun membuat rasa dan aroma yang enak, penggunaan diasetil akan membuat kamu memiliki popcorn lung.

Popcorn lung atau bronchiolitis obliterans adalah penyakit langka yang menyebabkan peradangan pada bronkiolus.

Baca Juga: Terkuak! Nathalie Gugat Cerai Sule, Ini Langkah Awal yang Akan Dilakukan Penhadilan Agama

4. Zat-zat karsinogenik
Zat karsinogen adalah zat yang dapat memicu kanker saat digunakan. Zat ini akan mengubah metabolisme tubuh dengan merusak DNA sel serta menyebabkan mutasi sel sehingga dapat menganggu proses biologis tubuh.

Apalagi jika 2 jenis rokok ini digunakan sejak masa kanak-kanak, resiko mendapatkan kanker akan semakin besar pula.

Baca Juga: Pemkab Purbalingga Dapat Pendampingan Dari KPK, Ini Tujuannya

Tidak hanya dapat menyebabkan kanker, kedua jenis rokok ini sama-sama akan menyebabkan peradangan dalam saluran pernafasan.

jadi tidak ada yang namanya merokok tapi tetap sehat. Jika ingin sehat, ada baiknya kamu menghindari menggunakan rokok elektrik dan rokok konvensional.***

Editor: Kurniawan

Sumber: berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler