Benarkah Vape lebih Aman Ketimbang Rokok Konvesional? Berikut Ulasannya

- 8 Juli 2022, 20:37 WIB
Ilustrasi rokok elektrik (vape).
Ilustrasi rokok elektrik (vape). /Pixabay.

1. Propilen glikol
Senyawa ini digunakan untuk membuat uap pada rokok elektrik saat digunakan. Senyawa ini merupakan senyawa yang dapat mengiritasi mata, paru-paru, serta dapat menimbulkan gangguan pernafasan seperti asma, sesak nafas, dan obstruksi paru.

Baca Juga: Polisi Selidiki Kasus Pencurian di Kantor Desa Panunggalan Purbalingga

2. Nikotin
Zat nikotin ini dapat ditemukan pada hampir semua jenis vape. Nikotin merupakan zat yang terdapat dalam rokok konvensional, yang mengakibatkan kecanduan.

Nikotin termasuk narkoba jenis psikotropika stimulant, sehingga saat digunakan akan mempengaruhi sistem syafat pusat seseorang.

Efek yang kamu dapatkan saat kamu berhenti mengonsumsi nikotin adalah depresi, kepala pusing, tubuh gemetar, napas terengah-engah.

Sedangkan, dalam jangka waktu lama penggunaan nikotin akan meningkatkan resiko kerusakan paru-paru, kanker paru-paru, dan penyemputan pembuluh darah.

Baca Juga: Nathalie Gugat Cerai Sule, Nenek Hetti Ungkap Sifat Cucunya

3. Perisa diasetil
Yang paling banyak orang sukai saat menggunakan rokok elektrik yaitu memiliki rasa dan aroma yang beragam.

Hal ini disebabkan oleh kandungan diasetil yang ditambahkan pada vape liquid. Meskipun membuat rasa dan aroma yang enak, penggunaan diasetil akan membuat kamu memiliki popcorn lung.

Popcorn lung atau bronchiolitis obliterans adalah penyakit langka yang menyebabkan peradangan pada bronkiolus.

Halaman:

Editor: Kurniawan

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x