Pjs Bupati Pastikan Pentahapan Pilkada 2020 di Purbalingga Tak Terkendala Pandemi

3 Desember 2020, 18:57 WIB
Pjs Bupati Purbalingga Sarwa Pramana, SH, Msi pantau persiapan Pilkada 2020. /Humas Pemkab Purbalingga

Lensa Purbalingga - Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Purbalingga Sarwa Pramana, SH, Msi menekankan agar jajaran penyelenggara Pilkada, utamanya KPU mempunyai perlakuan khusus terhadap setidaknya dua hal, yakni penanganan pemilihan kepada pasien covid-19 dan antisipasi terjadinya banjir saat pelaksanaan pencoblosan 9 Desember 2020 mendatang.

“Yang kita prediksikan sebelumnya benar-benar terjadi bahkan sebelum hari pencoblosan yaitu potensi terjadinya banjir. Maka KPU harus punya planning agar Pilkada bisa berjalan meski ada kendala banjir. Tentu itu tidak kita harapkan namun harus dipersiapkan,” katanya.

Baca Juga: Hujan Lebat, Ratusan Rumah Warga di Desa Jetis Terendam Banjir

Menurutnya, penanganan pencoblosan kepada pasien terkonfirmasi positif covid-19 juga harus benar-benar dijelaskan konsep dan pelaksanaannya.

“Kalau harus membuka data pasien covid-19 tentu harus ada permintaan kepada gugus tugas. Dan untuk mempercepat itu KPU harus segera mengirim surat permintaan sebagai dasar gugus tugas membuka data pasien covid-19,” jelasnya.

Baca Juga: KPU Dinilai Kurang Tegas Menindak Pelanggaran

Sementara itu, Ketua KPU Purbalingga Eko Setiawan ST menuturkan, hingga Kamis, 3 Desember 2020, proses penyiapan logistik Pilkada masih terus berlangsung.

Ia mengaku, hari ini masih ada satu logistik yang belum diterima KPU, yakni C Plano yang baru akan datang Kamis malam.

Namun demikian, dia memastikan persiapan logistik tidak terkendala dan pada 5 Desember nanti, siap didistribusikan ke Kecamatan.

Baca Juga: Karyawan Konter Curi 19 Handphone Buat Judi Online

Baca Juga: Setahun Pikiran Rakyat Media Network, Lahirkan 140 Inkubator Mediapreneur di Seluruh Indonesia

“Saat ini sudah ada 8 kecamatan yang logistiknya sudah siap. 10 kecamatan lainnya segera menyusul menunggu C Plano yang baru akan tiba di Purbalingga nanti malam (Kamis malam-red),” jelasnya.

Sedangkan untuk penanganan pencoblosan oleh pasien terkonfirmasi covid-19, KPU masih berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait konsep pelaksanaan pencoblosannya.

Eko menjelaskan, nantinya  proses pencoblosan terhadap pasien covid-19 akan bekerjasama dengan tenaga kesehatan (Nakes) dengan protokol kesehatan lengkap.

Baca Juga: Capai 75 Persen, PT Angkasa Pura Temui Kendala pada Pembangunan Terminal Bandara JBS Purbalingga

Baca Juga: Hujan Lebat, Ratusan Rumah Warga di Desa Jetis Terendam Banjir

Baca Juga: Hujan Lebat Semalaman, Sejumlah Wilayah di Kabupaten Purbalingga Terendam Banjir

Menurutnya, petugas kesehatan tersebut yang nantinya akan mengantarkan surat suara kepada pasien covid untuk dilakukan pencoblosan.

“Untuk hal ini masih harus ada tindak lanjut dengan gugus tugas dan pasangan calon (Parpol). Proses pencoblosan akan difoto sebagai verifikasi bahwa yang melakukan pencoblosan adalah pasien covid yang bersangkutan,” katanya.

Ketua DPRD HR Bambang Irawan, SH mengapresiasi kinerja jajaran KPU secara keseluruhan yang telah menyiapkan berbagai tahapan Pilkada serentak di Purbalingga.

Baca Juga: Hujan Deras Guyur Purbalingga, Akses Jalan Utama Bojong - Kemangkon Terendam Banjir

Baca Juga: Hujan Deras Guyur Purbalingga, Akses Jalan Utama Bojong - Kemangkon Terendam Banjir

Baca Juga: Peduli Korban Banjir, Satlantas Polres Purbalingga Bersama TNI Bagikan Nasi Bungkus

Bambang Irawan juga mendukung upaya yang akan dilakukan KPU terkait pelaksanaan pencoblosan oleh pasien Covid-19.

Menurutnya, pada masa pendemi covid-19 memang harus ada upaya agar hak pilih masyarakat tetap bisa tersalurkan (Termasuk para pasien covid-red) tetapi dengan cara-cara yang tidak menjadikan pilkada sebagai klaster covid baru.

Baca Juga: KPC PEN Ajak Masyarakat Optimis Bangkitkan Perekonomian Indonesia di Tengah Pandemi

Baca Juga: Nekad Mudik ke Solo? Siap-Siap Nginep di Benteng Vastenburg Selama 14 Hari

Baca Juga: Kapolda Jabar Sebut Tindakan RS Ummi Termasuk Pidana Murni

“Konsep pelaksanaan pencoblosannya akan kita diskusikan lagi dengan para pasangan calon (Paslon) dan parpol agar tidak terjadi miss. Prinsipnya, kita kepengin pilkada berjalan dengan baik, damai dan bermartabat, dengan tidak menjadikan pilkada sebagai klaster baru covid,” katanya.***

Editor: Henoh Prastowo

Tags

Terkini

Terpopuler