Lensa Purbalingga - Warga Desa Kemangkon, Kecamatan Kemangkon memblokir akses jalan yang biasa di lalui truk pengngkut hasil galian C
Hal itu dilakukan karena warga kesal sudah beberapa kali komunikasi dengan pihak terkait belum menuai hasil.
Baca Juga: Merasa Dirugikan Dinyatakan Covid-19, Keluarga Alm Hanta Novita Tuntut RS Dadi Keluarga
Pantauan di lapangan, suasana jalan kabupaten di Dusun 1 Desa Kemangkon tak seperti biasanya.
Hanya ada kendaraan roda dua dan beberapa mobil pribadi yang bisa melintas.
Baca Juga: Bumdes Bersama “Sembada” Kaligondang Salurkan Bantuan CSR Bagi Warga Terdampak Tanah Bergerak
Sejak dilakukan pemblokiran oleh warga, pada Minggu 20 Desember 2020, tak ada truk muatan pasir yang melintas.
Padahal, biasanya ada puluhan kali dump truk yang berlalu lalang.
Baca Juga: 3 Anggota Dewan Positif Covid-19, DPRD Purbalingga Gelar Tes Swab Massal
Ada drum dan bambu juga dipasang di tengah jalan. Bahkan, di titik tertentu ditemui tiang listrik yang dipasang melintang jalan.
Baca Juga: Gadis 14 Tahun Dinodai Teman Facebook, Berawal Dari Chatting Hingga Disetubuih
Kondisi jalan dengan panjang sekitar 1 km itu memang rusak parah.
Akan lebih membahayakan pengendara ketika kondisi hujan, atau basah. Vidio saat aksi pemblokiran juga viral di media sosial.
Baca Juga: Meski Dilanda Musibah, Anak-anak Pagersari Tumanggal Semangat Mengaji
Salah satu warga setempat, yakni Kuswandi, mengatakan, selama ini dump truck pengangkut galian C melawati wilayah mereka.
"Truk-truk pembawa pasir lewatnya jalan Dusun 1. Kalau lewat Desa sebelah tidak diperbolehkan oleh warga sana," kata Kuswadi warga dusun 1, Senin 21 Desember 2020.
Baca Juga: Dicekoki Miras Gadis di Bawah Umur Disetubuhi Sampai Empat Kali
Disampaikan, bahwa lokasi penambangan memang tidak masuk wilayah dusun 1.
Depot pasir ada di wilayah dusun 2. Namun, untuk pengangkutan, melewati wilayah dusun 1.
Baca Juga: Tabrakan Maut di Purbalingga, Dua Pemotor Tewas
"Penambangan memang tidal di dusun 1, namun kita terkena dampakanya," ungkapnya.
Terpisah, Kades Kemangkon Sarengat mengakui, adanya permasalahan galian C di desanya.
Baca Juga: Langgar Protokol Kesehatan, Tiga Tempat Hiburan Karaoke Dibubarkan
"Kondisi jalan kabupaten yang melintasi desa mereka rusak akibat aktivitas penambangan galian C. Gejolak selalu muncul," katanya.
Sementara Camat Kemangkon Yuni Rahayu menjelaskan, pihaknya sudah beberapa kali melakukan mediasi bersama dengan warga, terkait aktivitas galian C di Desa Kemangkon.
Baca Juga: Langgar Prokes, Pentas Kuda lumping Dibubarkan
Namun tak menemukan hasil akhir. Karena, saat mediasi warga yang datang selalu berganti.
"Sudah ada omongan dari Pjs Bupati, kalau tahun 2021 ruas jalan yang rusak akan diperbaiki," jelasnya.***