18 Karyawan Pabrik Positif Corona Ditolak Warga, Dipindah Ke Gedung Korpri

20 November 2020, 18:16 WIB
Para karyawan pabrik terpapar virus corona dipindah ke karantina darurat Gedung Korpri, Jumat 20 November 2020. /Kurniawan./

Lensa Purbalingga - Adanya penolakan warga, 18 karyawan pabrik rambut palsu yang terpapar virus Corona dipindah ke tempat karantina darurat Gedung Korpri, Jumat 20 November 2020.

Sebelumnya mereka menjalani karantina mandiri di sebuah kamar kos Kelurahan Kalikabong, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga.

Baca Juga: Musker 2020, Pjs Bupati Purbalingga Apresiasi Kerja PMI dalam Penanganan Banjir dan Covid-19

Karena adanya upaya penolakan dari warga, para karyawan pabrik yang terpapar corona terpaksa kita pindahkan.

“Karena ada penolakan dari warga, sementara kamar isolasi di rumah sakit sudah full, terpaksa kami tampung di Gedung Korpri,” kata Kadinkes, Hanung Wikantono saat dikonfirmasi melalui telepon, Jumat siang 20 November 2020.

Baca Juga: Pelipatan Dan Sortir Surat Suara Pilkada Purbalingga Ditarget Lima Hari Rampung

Hanung menjelaskan, hari ini kami pindahkan 18 orang ke Gedung Korpri, dan 1 orang dirawat di Puskesmas Kalimanah karena menunjukkan gejala.

Selama beberapa hari, para pasien tanpa gejala ini sebenarnya telah menajalani karantina mandiri di kamar kos masing-masing.

Baca Juga: Diwarnai Kejar-Kejaran Penangkapan Pengedar Sabu, Begini Kronologinya....

"Para karyawan pabrik yang terpapar corona tersebut terpaksa dipindahkan karena ada upaya penolakan dari warga," tuturnya.

Dari pantauan di lokasi, ambulans menjemput para pasien tanpa gejala tersebut dari dua lokasi indekos sekitar pukul 11.00 WIB.

Baca Juga: Mantan Pamong Desa se Kabupaten Purbalingga Deklarasikan Dukung Tiwi-Dono

Warga di sekitar lokasi tidak ada yang mendekat, mereka memilih bersembunyi dan mengintip dari balik jendela rumah.

Sesampainya di Gedung Korpri, para pasien yang semuanya perempuan ini beristirahat di velbed.

Baca Juga: Ratusan Warga Desa Majasem Tuntut Galian C Ditutup Karena Rusak Jalan

Petugas medis menggunakan hazmat berjaga dan memfasilitasi kebutuhan para pasien.

“Kami akan swab secara berkala, setelah negatif baru kami perbolehkan untuk kembali ke kos,” pungkasnya.***

Editor: Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler