Kasus Covid-19 Melonjak, Pjs Purbalingga Nekad Tak Berlakukan Jam Malam

- 30 November 2020, 15:07 WIB
Pjs Bupati Purbalingga Sarwa Pramana SH MSi.
Pjs Bupati Purbalingga Sarwa Pramana SH MSi. /Humas Pemkab Purbalingga

Lensa Purbalingga - Pemerintah Kabupaten Purbalingga tidak akan berlakukan jam malam meski kasus terkonfirmasi Covid-19 di wilayah itu mengalami lonjakan.

Pjs Bupati Purbalingga Sarwa Pramana SH MSi akan tetap kukuh melaksanakan 3T (Testing, Tracing, Treatment) dan tidak memberlakukan jam malam di wilayahnya.

Menurutnya, meski jam malam tidak diberlakukan, namun penegakkan disiplin protokol kesehatan akan diperketat sebagai upaya mengatasi penyebaran Covid-19 yang tengah melonjak di Purbalingga saat ini.

Baca Juga: Bursa Calon Kapolri: Jokowi Kantongi 4 Nama Kandidat, Siapa Saja?

Baca Juga: 3 Daerah Ini Bisa Amati Puncak Gerhana Bulan Penumbra, Salah Satunya Papua

Baca Juga: Kepala Puskesmas Harus Dokter? Ini Kata Ketua DPD PPNI Purbalingga

“Kalau saya tutup dan berlakukan jam malam, saya khawatir tidak sesuai dengan arahan presiden, apalagi ini mau Pilkada. Sehingga kita kebijakannya tidak memberlakukan jam malam tapi memperketat protokol kesehatan,” kata Pjs Bupati Purbalingga saat Jumpa Pers, Senin 30 Desember 2020.

Ia menjelaskan, bahwa Pemkab Purbalingga telah melakukan berbagai hal untuk mendorong kedisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan, diantaranya meningkatkan frekuensi razia pelanggar protokol kesehatan, memasang voice announcer protokol kesehatan di tiap traffic light, dan memasang spanduk himbauan di kota hingga desa.

Baca Juga: Mendadak Gawat! 25 Nakes RSUD Purbalingga Terkonfirmasi Covid-19

Baca Juga: Keji! Modus Usir Makhluk Halus, Pria Asal Kota Semarang Cabuli 9 Anak di Bawah Umur

Baca Juga: Dennis Wise Nilai Barito Putera Halangi Bagus Kahfi Berkarier di Eropa

“Kepada para Camat dan Kepala Desa selaku ketua tim gugus tugas harus bisa mengedukasi masyarakat ketika ada isolasi mandiri untuk dikondisikan jangan dikucilkan, kearifan lokal Jogo Tonggo diaktifkan, kalau tidak bisa, lapor kabupaten untuk dikirim logistiknya,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, drg Hanung Wikantono MPPM menegaskan, upaya 3T dari Pemkab Purbalingga tidak dimaksudkan untuk ‘meng-covid-kan orang’, namun murni hasil laboratorium dari RS Margono.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Pjs Bupati Purbalingga Siapkan Tempat Isolasi Baru

Baca Juga: 3 Anak Hilang di Langkat, Polisi Beberkan Fakta Terbaru

Baca Juga: Tanggal Gajian Tiba, Shopee Gajian Sale Punya Promo Spesial buat Kamu!

“Kami akan tetap kukuh melaksanakan 3T, meski angka kasus meningkat tapi harapannya virus tidak menyebar, dan angka kesembuhan akan meningkat. Sedangkan masyarakat, kami harapkan untuk disiplin melaksanakan 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak),” katanya.

Hanung menyebutkan angka kesembuhan pasien covid-19 di Purbalingga masih kecil, yakni 55,11% sedangkan kematian meningkat signifikan menjadi 39 orang.

Baca Juga: Ngeri! Kasus Positif Covid-19 Terkonfirmasi 1207 di Masa Tahapan Pilkada

Baca Juga: Angka Kematian Covid-19 Di Purbalingga Terus Bertambah

Baca Juga: Sebanyak 6.410 Pasukan Elite Banser Ikuti Apel Kebangsaan dengan 'Cara Baru'

Bahkan, kasus positif juga merambah ke tenaga kesehatan yang berakibat penutupan layanan sementara beberapa puskesmas.

Saat ini, Jumlah kasus konfirmasi Covid-19 di Kabupaten Purbalingga tercatat mencapai 1207 orang, dengan 753 masih dirawat, 415 sembuh dan 39 meninggal.***

 

Editor: Henoh Prastowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah