Gerakan 'Jateng di Rumah Saja' Momen Mengheningkan Cipta, Ganjar: Bukan Lockdown!

5 Februari 2021, 22:30 WIB
Ganjar Pranowo menegaskan gerakan Jateng di Rumah Saja merupakan momen mengheningkan cipta bukan sinyal Lockdown. /Tangkapam layar/Akun Instagram @ganjar_pranowo

Lensa Purbalingga - Gerakan 'Jateng di Rumah Saja' menjadi momen mengheningkan cipta untuk tenaga kesehatan (nakes), tokoh agama, tokoh masyarakat hingga warga secara umum yang jadi korban Covid-19.

Gerakan 'Jateng di Rumah Saja' atau momen mengheningkan cipta ini akan berlangsung selama dua hari, yang dimulai Sabtu, 6 hingga 7 Februari 2021.

Baca Juga: Respon Pernyataan Jokowi PPKM Gagal, Ganjar Akan Berlakukan Jateng di Rumah Saja Selama 2 Hari

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap, dengan adanya gerakan 'Jateng di Rumah Saja', para tenaga kesehatan (nakes) bisa sedikit bernafas.

“Mereka tidak bisa memandikan bahkan melihat keluarganya yang meninggal (karena COVID-19) itu lho. Maka yuk kita hanya berkorban dua hari saja kok, kita bantu para nakes untuk bisa barangkali sedikit saja bernafas,” kata Ganjar, saat menjadi narasumber di TVRI secara live, di rumah dinasnya, Kamis 4 Februari 2021.

Baca Juga: Pelaksanaan Jateng di Rumah Saja Selama 2 Hari, Begini Isi Surat Edaran Bupati Banyumas

Menurut Ganjar, gerakan ini sebenarnya sudah digaungkan sejak awal pandemi Covid-19 dan bukan sesuatu hal yang berkesan mendadak.

“Tidak mendadak, cerita di rumah saja ini sudah sejak awal pandemi, sekarang kita ingatkan lagi sekaligus sebagai wujud empati kita pada tenaga medis dan tukang gali kubur,” katanya.

Baca Juga: Bupati Purbalingga Dukung Jateng di Rumah Saja

Baca Juga: Beberapa Hal yang Harus Kamu Ketahui Tentang Vaksin Covid-19

Ganjar mengaku tidak ingin menghukum rakyat, sehingga dalam pelaksanaan gerakan 'Jateng di Rumah Saja' ini tidak diberlakukan sangsi.

Namun menurutnya, gerakan 'Jateng di Rumah Saja' bertujuan untuk membangun perilaku dan kesadaran masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan.

Baca Juga: Dukung Gerakan Jateng di Rumah Saja, Pemkab Cilacap Siapkan Petugas Jaga Perbatasan

Baca Juga: Terjangkau! Harga Tes GeNose C19 di Stasiun Cuma Rp20 Ribu Selama Pre Launching

“Kalau hukuman rasa-rasanya saya kok tidak mau menghukum rakyat saya ya. Tetapi Jawa Tengah punya Perda (nomor 11) tahun 2013 itu sudah diatur, dan ini (gerakan 'Jateng di Rumah Saja') bicaranya adalah dua hal, yaitu regulasi berjalan tetapi kesadaran juga terbangun,” bebernya.

Selain itu, Ganjar juga menegaskan bahwa momen mengheningkan cipta ini bukan sebagai sinyal akan diterapkannya lockdown, melainkan untuk menegakkan kembali disiplin protokol kesehatan yang menurun.

Baca Juga: 22 April Ditarget Beroperasi, Terminal Bandara Jenderal Besar Soedirman Hanya Pakai Tenda

Baca Juga: Tak Jera, Kaki Residivis Pencurian Diberi Hadiah Timah Panas

Baca Juga: Pasar Tradisional di Purbalingga Tetap Buka Jateng di Rumah Saja Meski Dibatasi Jam Operasionalnya

“Kita sedang belajar disiplin, bukan lockdown. Karena faktanya kedisiplinan masyarakat sudah mulai menurun dan ini yang kita coba lalukan dengan cara lebih persuasif,” tandas Ganjar Pranowo.***

Editor: Henoh Prastowo

Sumber: Humas Jateng

Tags

Terkini

Terpopuler