Network
Lensa Purbalingga - Bahasa adalah salah satu aksen yang terpenting dalam kehidupan. Dengan adanya bahasa semua komunikasi lancar, hampir seluruh dunia bahkan daerah memiliki bahasanya masing-masing. Salah satunya adalah bahasa Isyarat.
Ya, Bahasa isyarat berbeda dari bahasa yang lain. Mungkin ketika mendengarnya pun semua masyarakat masih bingung dan kadang tidak paham apa dan bagaimana bahasa isyarat itu di gunakan.
Baca Juga: Diperlakukan Kasar Oleh Pihak Penambang, Sejumlah Warga Kemangkon Purbalingga Mengadu ke Polisi
Sementara itu apa si Bahasa isyarat itu, mengutip dari Yayasan Peduli Kasih Anak Berkebutuhan Khusus, Bahasa isyarat adalah merupakan bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan menggunakan gerak bibir dan bahasa tubuh, termasuk ekspresi wajah, pandangan mata, dan gerak tubuh.
Selain itu, bahasa isyarat adalah gerakan-gerakan yang sudah disepakati maknanya dan digunakan untuk bertukar informasi.
Baca Juga: Kapolres Purbalingga Jalin Sinergitas Silaturahmi ke Ormas Islam
Bila kamu dan temanmu sudah menyepakati gerakan tertentu memiliki sebuah makna, artinya kalian memiliki bahasa isyarat di antara kalian sendiri.
Dengan begitu, bahasa isyarat bisa digunakan oleh semua orang, tidak terbatas hanya untuk teman tuli dan tunawicara saja.
Baca Juga: Spesialis Pembobol Gedung Sekolah dan Kantor Desa Ditangkap Polisi
Sementara untuk di Indonesia sendiri Bisindo adalah bahasa isyarat yang biasa digunakan. Walaupun ada SIBI, namun Bisindo lebih banyak dan Familiar di gunakan di kalangan Kelompok Tuli di Indonesia
“ Bisindo merupakan bahasa yang berkembang secara alami di kelompok masyarakat Tuli Indonesia," kata Adi Kusumo Baroto, Peneliti Bahasa Isyarat dari Laboratorium Riset Bahasa Isyarat, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia.
Baca Juga: Yuk, Cari Tahu apa si Anak dengan Autisme itu
Ya itu lah bahasa yang kebanyakan digunakan oleh kelompok Masyarakat Tuli di Indonesia. Dalam berhasa isyarat juga terkadang mengalami kendala mungkin teman tuli di daerah 1 dengan di daerah lainnya berbeda, mengapa demikian.
Menurut Dena Nur Mustika Sari S.Pd selaku Guru SLB Purba Adhi Suta Purbalingga sekaligus sering mendampingi teman- teman tuli dengan menjadi JBI atau Juru bicara Isyarat.
Baca Juga: Prihatin! Gara - gara Tak Saling Sapa Tetangga Dilaporkan Polisi, Ini Ceritanya...
“ karena bahasa isyarat adalah bahasa yang tidak baku jadi masing-masing teman tuli berbeda mungkin teman tuli daerah 1 dengan lainnya berbeda ya itu karena bahasanya tidak baku “ tuturnya kepada LensaPurbalingga, Minggu 14 Februari 2021.
Itu tadi sedikit ulasan mengenai Bahasa isyarat apa itu bahasa isyarat , bahasa apa yang sering digunakan dan kesulitannya.
Baca Juga: Gelapkan Mobil Rental, Seorang Notaris di Banyumas Ditangkap Polisi
Terlepas dari itu harapannya dari Kelompok masyarakat Tuli dan teman - teman tuli di Indonesia bisa terus maju dan berkarya melalu komunikasi tersebut bukan berarti menjadi halangan karena berbeda justru menjadikan jembatan yang lebih luas dan lebih kreatif.***
