Meski Ada Hepatitis Misterius Akut, Kemendikbudristek Dorong PTM Tetap 100 Persen

19 Mei 2022, 10:15 WIB
Sekolah telah menerapkan 100 persen pembelajaran tatap muka /Teguh Priyatno/

Lensa Purbalingga - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tetap mendorong sekolah untuk menerapkan 100 persen pembelajaran tatap muka (PTM).

“Meski saat ini terdapat kekhawatiran mengenai penyakit hepatitis akut yang menular pada anak-anak,” kata Dirjen PAUD, Pendidikan Dasar, dan Menengah Kemendikbudristek Jumeri

Baca Juga: Ini Alasan Masyarakat Indonesia Boleh Tidak Pakai Masker

Ia mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan terkait pencegahan penularan virus penyebab hepatitis akut misterius di sekolah, yakni dengan penerapan protokol kesehatan ketat.

"Hasil koordinasi dengan Kemenkes prokes yang ketat akan bisa mencegah menyebarnya virus, termasuk hepatitis," tutur Jumeri

Baca Juga: Mulai 18 Mei 2022, Masyarakat Indonesia Sudah Bisa Lepas Masker di Area Terbuka

"Kemenkes sudah memperintahkan Dinas Kesehatan daerah untuk mengimbau penjagaan kesehatan masyarakat. Untuk PTM tetap kami dorong bisa 100 persen sesuai SKB 4 Menteri terbaru," imbuh dia.

Untuk diketahui, berdasarkan data Kemenkes, hingga saat ini terdapat 15 kasus hepatitis akut terdeteksi pada anak

Baca Juga: Presiden Jokowi Izinkan Warga Tak Pakai Masker di Luar Ruangan

Dari jumlah tersebut, sebanyak 5 orang meninggal dunia dan sisanya dalam perawatan.

Terpisah, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, virus yang menyebabkan penyakit hepatitis akut menular lewat asupan makanan atau melalui mulut.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Kamis 19 Mei 2022: Scorpio Menderita Infeksi Mata, Sagitarius Rasakan Nyeri di Kaki

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk rajin cuci tangan dan memastikan kebersihan dari makanan yang masuk ke mulut.

"Apa yang perlu dilakukan masyarakat yang pertama adalah virus ini menular melalui asupan makanan yang lewat mulut. Jadi, kalau bisa rajin cuci tangan, jadi kita pastikan apa yang masuk ke anak-anak kita untuk bersih, karena ini menyerang di bawah 16 tahun lebih banyak lagi di bawah lima tahun," kata Budi

 

Editor: Teguh Priyatno

Tags

Terkini

Terpopuler