Si Adi Demen Batu Se-Bakso, Rumus Jitu Menulis Bagi Pemula Ala Toto Endargo

- 26 Mei 2022, 11:30 WIB
Toto Endargo
Toto Endargo /Dokumen Pribadi/Toto Endargo

Lensa Purbalingga - Toto Endargo meyakini menulis itu mudah. Apakah Anda memercayainya? Beberapa orang menganggap menulis itu sulit dan untuk melakukannya diperlukan bakat khusus.

Dalam proses menulis motivasi menjadi alat pacu yang baik dalam menghasilkan sebuah tulisan.

Apakah motivasi Anda dalam menulis? Motivasi yang Anda miliki haruslah kuat.

Baca Juga: Atasi Learning Loss, Kemendikbudristek Perkuat Kurikulum Merdeka

Motivasi yang kuat dapat menangkal hambatan menulis yang paling utama, yaitu "kemalasan".

 “Sebenarnya tidak! Menulis adalah hal yang mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja,” ungkap pemilik akun weblog totoendargosip.blogspot.com ini.

Baca Juga: Waspadai Hepatitis Misterius Akut, Satuan Pendidikan Harus Perbaiki Prokes

Hanya saja, untuk dapat terus mengembangkan kemampuan menulis, seseorang harus memiliki kemauan dan praktik menulis itu sendiri.

Tanpa kemauan dan disiplin yang kuat untuk terus berlatih, tentunya Anda tidak dapat menaklukkan hambatan-hambatan yang kerap muncul dalam menulis.

“Rasa malas yang menghampiri dapat mengaburkan motivasi yang dimiliki oleh seseorang,” ungkap pensiunan Guru PNS di SMP Negeri 2 Purbalingga.

Baca Juga: Perhimpunan Pendidikan dan Guru Ingatkan Hepatitis Akut Bisa Jadi Pandemi Terhadap Anak

Selain rasa malas, lanjut Toto, hambatan yang biasanya ditemui oleh seorang penulis adalah yang berkaitan dengan ide, waktu, dan hal-hal teknis dalam tulis-menulis.

Resep untuk menghasilkan tulisan artikel yang baik, di antaranya pertama taklukkan terlebih dulu rasa malas tersebut.

Setelah itu, Anda akan siap untuk menghadapi hambatan-hambatan dalam menulis lainnya.

Baca Juga: Nadiem Makarim: 140 Ribu Sekolah Bakal Terapkan Kurikulum Merdeka

Menulis artikel standar

Ia menambahkan, menulis artikel standar yang harus mengikuti rumus Si Adi Demen Batu Sebakso (Si Adi = siapa dan dimana, Demen = dengan apa dan mengapa, Batu = bagaimana dan waktunya kapan, Se Bakso = salah dan baiknya dimana, dan apa solusinya).

“Artinya, setiap tulisan harus berdasarkan elemen atau unsur berita 5W+1H (Who, What, When, Where, Why, How), atau Siapa, Apa, Kapan, Di Mana, Kenapa, Bagaimana,” ungkapnya.

Baca Juga: Meski Ada Hepatitis Misterius Akut, Kemendikbudristek Dorong PTM Tetap 100 Persen

Artikel yang baik lanjut Toto, harus memberikan solusi permasalahan bagi para pembacanya.

Dengan menulis kita bisa menyebarkan ilmu pengetahuan, berpartisipasi pada pengembangan kehidupan, mengusung gagasan / penyelesaian suatu masalah melalui (media) tulisan.

“Ingat, kreatif menulis itu butuh proses. Selain proses waktu, juga butuh keuletan tersendiri. Bekal utamanya ialah kemauan, ketekunan, kesabaran dan kecerdasan,” ungkapnya.

Baca Juga: BSU untuk Guru Honorer Diperpanjang Hingga 31 Juli 2021, Segera Cek di info.gtk.kemdikbud.go.id

Toto mengatakan, apabila takut tulisan jelek, sebenarnya bukanlah masalah. Tidak ada tulisan jelek selama ide dan isi tulisannya orisinal (asli), hasil pemikiran penulis sendiri.

“Buatlah Blog, nulis di sana. Nulis apa saja yang sekiranya dibutuhkan dan bermanfaat bagi orang lain. Blog adalah “medium terbaik” untuk melatih kemahiran menulis (writing skills),” ungkapnya.

Jika menulis untuk dimuat di media massa lanjut Toto Endargo, jangan khawatir, di tiap media ada editor yang bertugas menyeleksi dan memperbaiki (mengedit) naskah sebelum dimuat.

Baca Juga: Nadiem Luncurkan Kurikulum Merdeka, Sekolah Bebas Tentukan Pilihan

“Jadi, urusan bagus-tidaknya sebuah tulisan sebenarnya bukan urusan penulis, tapi itu urusan editor yang tugas utamanya menyeleksi dan memperbagus tulisan,” katanya.

Niat dan kemauan adalah bekal paling utama. Sabar berproses dalam jangka waktu yang panjang, dan cerdas belajar sepanjang hidup.

“Menulis itu mudah dan tidak sulit, mari kita mencobanya,” kata Toto Endargo.

 

 

Editor: Teguh Priyatno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x