Pak Sulaiman Trending di Twitter, Sosok Guru dan Pendeta di Pedalaman Lembah Baliem Papua

11 Januari 2021, 16:11 WIB
Pak Sulaiman sosok guru dan pelayan Tuhan yang tinggal di pedalaman lembah Baliem Desa Wamerek, Wamena, Papua. /Akun Twitter @daniellsinaga/

Lensa Purbalingga - Cerita tentang seorang guru sekaligus pendeta bernama Sulaiman yang tinggal di pedalaman pegunungan Tengah Lembah Baliem Desa Wamerek Kabupaten Yahukimo, Wamena, Papua, trending di Twitter.

Cerita tentang Pak Sulaiman tersebut disampaikan Daniel Leonard Sinaga di akun Twitter miliknya @daniellsinaga, pada Minggu, 10 Januari 2021.

Baca Juga: Tak Hanya Blusukan Kolong Jembatan, Kini Mensos Risma ke Bantaran Sungai Ciliwung

"Pak Sulaiman adalah guru honorer dan pendeta di Desa Wamerek, nun jauh di pedalaman pegunungan tengah, Lembah Baliem, Wamena.
[Cerita dari surga kecil yang jatuh ke bumi]" tulis Daniel, seperti dikutip lensapurbalingga.com, pada Senin 11 Januari 2021, dari akun Twitter @daniellsinaga.

Ia mengaku, berkesempatan menginap di kediaman Pak Sulaiman, usai berjalan kaki selama lima jam dari titik terakhir yang bisa diakses kendaraan.

Baca Juga: Ngeri! di Purbalingga, Adik Tega Bunuh Kakak Kandungnya Sendiri

"Saya menumpang satu malam di rumahnya yang sangat sederhana, perpaduan bangunan semi permanen dan honai, setelah berjalan kaki selama lima jam dari titik terakhir yang bisa diakses kendaraan." katanya.

Daniel menyebutkan, bahwa Sulaiman merupakan satu-satunya guru yang mengajar di Desa Wamerek tersebut.

Sedangkan kepala sekolah dan guru PNS tinggal di kota. Mereka hanya datang sekali dalam sebulan.

Baca Juga: Fadli Zon Dilaporkan ke Polisi, Gus Umar Hasibuan Berikan Tanggapan Mengejutkan

"Beliau sudah puluhan tahun menjadi guru honorer. Bisa dikatakan beliau menjadi satu satunya tenaga pengajar bagi anak didiknya, karena kepala sekolah dan guru PNS tinggal di kota. Mereka hanya datang sebulan sekali, di awal bulan atau saat ujian." bebernya.

Namun demikian, Sulaiman tak mengeluh melakukan pekerjaannya itu sendiri.

Baca Juga: Lama Belum Ada Solusi, Ibu-Ibu di Kemangkon Nekad Hadang Truk Galian C Sambil Gendong Anaknya

"Bagi saya itu tidak adil. Tapi dari gesture dan raut mukanya, tidak sedikitpun beliau menampakkan keluhan terhadap sikap atasan dan rekan kerjanya." kata Daniel.

Menurutnya, Sulaiman tampak mencintai pekerjaannya sebagai guru honorer di desanya itu.

"Beliau sangat mencintai pekerjaannya. Setiap sore banyak anak yang berkumpul diberanda rumahnya untuk membaca buku dan belajar membaca atau berhitung, diluar jam sekolah." bebernya.

Baca Juga: Begini Tanggapan Resmi Sriwijaya Air Terkait Musibah Penerbangan SJ 182

Bahkan, ketika ditanya terkait gajinya sebagai guru honorer, Sulaiman mengaku lebih dari cukup.

"Ketika saya tanya apakah gaji sebagai honorer cukup untuk kebutuhan rumah tangganya, beliau menjawab lebih dari cukup. Karena sebenarnya beliau tidak harus menjadi guru honorer jika hanya untuk memenuhi rumah tangganya." tutur Daniel.

Baca Juga: Wow! Xiaojun NCT Tampil sebagai Siswa SMA di Drama Welcome High School Students

Daniel menceritakan, bahwa Sulaiman menilai pekerjaannya sebagai guru honorer itu merupakan bentuk pelayanan kepada Tuhan.

"Ladang dan kebun sudah memenuhi semua kebutuhan rumah tangganya. Menjadi guru honorer adalah bentuk pelayanannya terhadap Tuhan, sebagaimana beliau memimpin jemaatnya di setiap ibadah hari Minggu." ungkapnya.

Baca Juga: Hari Pertama PPKM, Ganjar Keliling Kota Semarang Ingatkan Warga Pakai Masker

Baca Juga: Nekad Bobol Bengkel, Seorang Karyawan Swasta Dibekuk Polisi

Baca Juga: PPKM Mulai Hari Ini, Pedagang dan Pengunjung Pasar Hewan Diperiksa Ketat

Hingga berita ini ditulis, cerita tentang Pak Sulaiman sebagai guru sekaligus pendeta, telah di Retweets sebanyak 11.2K dan mendapatkan 32.8K likes di Twitter.***

 

Editor: Henoh Prastowo

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler